Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Punya PR dari Jokowi untuk Tahun Depan

Rasio kredit dan pembiayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada triwulan II/2022 sebesar 22,29 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, (19/12/2022). Youtube Setpres RI.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, (19/12/2022). Youtube Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan rasio kredit UMKM bank pada tahun 2023 mencapai 30 persen.

Guna mendorong akselerasi akses UMKM ke perbankan, Jokowi minta lembaga perbankan untuk dapat dengan serius merealisasikan hal tersebut.

"Saya meminta kepada bank bahwa angka yang saya sampaikan beberapa tahun yang lalu 30 persen untuk UMKM itu betul-betul bisa terus ditungkatkan," pungkas Jokowi, dalam pidatonya pada Senin (19/12/2022).

Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa UMKM adalah motor penggerak ketahanan ekonomi nasional, akses pendanaan ke lembaga perbankan baru berada di kisaran 20 persen.

Jokowi mengambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI yang memiliki rasio kredit 84 persen. Dia berharap, bank lain dapat menyusul kinerja tersebut.

"Bank lain juga harus didorong untuk memiliki kepedulian mengurus usaha mikro yang kecil maupun yang menengah, karena kalau kita urus yang kecil bisa jadi menengah dan yang menengah bisa jadi gede. Dan inilah yang akan mendukung ekonomi kita menjadi baij dan berkeadilan," pungkas Jokowi.

Disampaikan terpisah, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Teguh Supangkat menjelaskan bahwa rasio kredit dan pembiayaan UMKM pada triwulan II/2022 sebesar 22,29 persen.

Penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM fokus pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi sebesar 49,10 persen atau tumbuh 19,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Di samping itu, sektor penampung penyakuran kredit atau pembiayaan UMKM dengan porsi terbesar kedua yakni pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 14,80 persen atau tercatat tumbuh 37,04 persen yoy. 

Adapun Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UKM) bersama seluruh stakeholder menghadirkan inovasi percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui skema KUR Klaster.

Jokowi menjelaskan, program pembiayaan ekosistem lewat KUR klaster disebut sangat baik untuk kelompok usaha yang ada dalam mendapatkan pangsa pasar, menurunkan risiko kredit pada sektor perbankan, serta meningkatkan pembiayaan usaha dari lembaga-lembaga penyalur KUR.

Terakhir, Jokowi berpesan agar penyaluran KUR Klaster dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan mampu menyasar kelompok-kelompok yang tepat.

"Dan terakhir, saya berpesan agar fasilitas pinjaman yang ada dimanfaatkan dengansebaik-baiknya serta dipastikan tepat sasaran dan juga proses penyalurannya harus bisa betul-betul transparan," tutup Jokowi.

Sebelumnya, pemerintah dilaporkan bakal kembali meningkan alokasi  KUR pada 2023 mendatang dari Rp373,17 triliun menjadi Rp460 triliun.

Realisasi penyaluran KUR sampai 14 Desember 2022 mencapai Rp 345,55 triliun atau sebesar 92,60 persen dari target. Capaian tersebut disalurkan kepada 7,2 juta debitur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper