Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan rasio kredit UMKM bank pada tahun 2023 mencapai 30 persen.
Guna mendorong akselerasi akses UMKM ke perbankan, Jokowi minta lembaga perbankan untuk dapat dengan serius merealisasikan hal tersebut.
"Saya meminta kepada bank bahwa angka yang saya sampaikan beberapa tahun yang lalu 30 persen untuk UMKM itu betul-betul bisa terus ditungkatkan," pungkas Jokowi, dalam pidatonya pada Senin (19/12/2022).
Sebelumnya, Jokowi menyatakan bahwa UMKM adalah motor penggerak ketahanan ekonomi nasional, akses pendanaan ke lembaga perbankan baru berada di kisaran 20 persen.
Jokowi mengambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI yang memiliki rasio kredit 84 persen. Dia berharap, bank lain dapat menyusul kinerja tersebut.
"Bank lain juga harus didorong untuk memiliki kepedulian mengurus usaha mikro yang kecil maupun yang menengah, karena kalau kita urus yang kecil bisa jadi menengah dan yang menengah bisa jadi gede. Dan inilah yang akan mendukung ekonomi kita menjadi baij dan berkeadilan," pungkas Jokowi.
Baca Juga
Disampaikan terpisah, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Teguh Supangkat menjelaskan bahwa rasio kredit dan pembiayaan UMKM pada triwulan II/2022 sebesar 22,29 persen.
Penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM fokus pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi sebesar 49,10 persen atau tumbuh 19,14 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Adapun Kementerian Koperasi dan UMKM (Kemenkop UKM) bersama seluruh stakeholder menghadirkan inovasi percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) melalui skema KUR Klaster.
Jokowi menjelaskan, program pembiayaan ekosistem lewat KUR klaster disebut sangat baik untuk kelompok usaha yang ada dalam mendapatkan pangsa pasar, menurunkan risiko kredit pada sektor perbankan, serta meningkatkan pembiayaan usaha dari lembaga-lembaga penyalur KUR.
Terakhir, Jokowi berpesan agar penyaluran KUR Klaster dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan mampu menyasar kelompok-kelompok yang tepat.
"Dan terakhir, saya berpesan agar fasilitas pinjaman yang ada dimanfaatkan dengansebaik-baiknya serta dipastikan tepat sasaran dan juga proses penyalurannya harus bisa betul-betul transparan," tutup Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah dilaporkan bakal kembali meningkan alokasi KUR pada 2023 mendatang dari Rp373,17 triliun menjadi Rp460 triliun.
Realisasi penyaluran KUR sampai 14 Desember 2022 mencapai Rp 345,55 triliun atau sebesar 92,60 persen dari target. Capaian tersebut disalurkan kepada 7,2 juta debitur.