Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), bank digital yang dikuasai Chairul Tanjung, meyakini jumlah nasabah perseroan akan terus bertumbuh hingga akhir 2022.
Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan bahwa sampai dengan akhir November lalu, perseroan telah mencapai pertumbuhan secara signifikan, baik dari segi aset maupun nasabah, sejak bank digital ini resmi meluncur.
“Sejak peluncuran Allo Bank di Allo Festival Mei 2022, jumlah pengguna Allo Bank sudah melebihi 4 juta dan diperkirakan akan menjadi 5 juta di akhir tahun 2022,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (27/12/2022) malam.
Hingga kuartal III/2022, emiten bersandi saham BBHI ini telah membukukan laba bersih sebesar Rp209,02 miliar atau melesat 812 persen secara year-on-year (yoy). Saat bersamaan, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) naik 659 persen yoy menuju angka Rp406,08 miliar.
Profitabilitas Allo Bank juga diikuti dengan pertumbuhan kredit dan kemampuan perseroan dalam menghimpun dana masyarakat. Kredit yang disalurkan hingga kuartal III/2022 tercatat sebesar Rp7,15 triliun atau meningkat 226 persen secara tahunan.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp4,07 triliun atau tumbuh 92 persen dari periode yang sama tahun lalu. Penopang pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan simpanan tabungan sebesar 148 persen menjadi Rp257,02 miliar.
Indra mengatakan misi Allo Bank untuk menyediakan layanan perbankan digital secara inovatif dengan sinergi bersama CT Corp dan mitra strategis lainnya sudah terlaksana.
Hal tersebut mewujud lewat kehadiran produk Allo Prime dan Allo Paylater, serta layanan transaksi dan pembayaran digital, yang kini terus dikembangkan oleh perseroan.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Mega Corpora ini berencana membangun kapabilitas dari sisi operasional hingga pemasaran melalui pemanfaatan ekosistem dari para pemegang saham.
“Allo Bank sedang mengembangkan kolaborasi dengan berbagi mitra strategis, seperti XXI, Indomaret, Bukalapak, dan beberapa provider telekomunikasi,” tulis manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/12/2022).
Beberapa nama itu memang tidak asing. PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) atau Bukalapak merupakan salah satu pemegang saham Allo Bank dengan kepemilikan 11,50 persen.
Sementara itu, PT Indomarco Prismatama atau Indomaret, bisnis ritel modern milik taipan Djoko Susanto memiliki afiliasi dengan Grup Salim. Sebagaimana diketahui, Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa tercatat menggenggam 6 persen saham di Allo Bank.