Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BUMN Dominasi Total Aset Industri Perbankan, Ini Rinciannya

Hingga kuartal III/2022, aset Bank BUMN mencapai Rp4.323,08 triliun atau memiliki porsi 43,26 persen dari total aset industri perbankan.
Gedung BNI/Istimewa
Gedung BNI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Total aset bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai dengan kuartal III/2022 tercatat lebih besar dibandingkan dengan bank swasta di Indonesia.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset bank umum konvensional di Indonesia mencapai Rp9.992,62 triliun hingga kuartal III/2022. Jumlah ini memperlihatkan pertumbuhan sebesar 7,26 persen secara tahunan.

“Peningkatan pertumbuhan aset seiring dengan DPK [dana pihak ketiga] dan modal yang masih tumbuh pada periode laporan,” tulis laporan OJK dikutip pada Sabtu (31/12/2022).

Dari jumlah tersebut, bank pelat merah tercatat mendominasi total aset industri perbankan Tanah Air dengan porsi sebesar 43,23 persen atau mencapai Rp4.323,08 triliun hingga akhir September lalu. Jumlah ini bertumbuh 5,72 persen year-on-year (yoy).

Sementara itu, seluruh bank swasta di Indonesia membukukan total aset Rp4.310,70 triliun atau tumbuh 8,49 persen secara tahunan. Aset bank swasta hingga kuartal ketiga tahun ini memiliki pangsa 43,14 persen dari total aset industri perbankan nasional.

Sedikitnya hanya ada 4 bank yang dimiliki oleh pemerintah, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).

Secara bank only atau individual, total aset BRI menjadi yang terbesar dengan raihan Rp1.576,76 triliun hingga akhir September 2022. Jumlah ini diikuti oleh Bank Mandiri yang membukukan total aset Rp1.443 triliun secara bank only.

BNI menempati posisi ketiga dengan perolehan aset sebesar Rp909,63 triliun, sementara Bank BTN membukukan total aset senilai Rp389,29 triliun pada kuartal III/2022.

Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan bahwa perseroan memiliki 4 syarat untuk tumbuh berkelanjutan. Pertama, adanya kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi.

Kedua, emiten bersandi saham BBRI ini memiliki modal yang kuat, tecermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang saat ini mencapai 26,14 persen.

Ketiga BBRI memiliki kecukupan likuiditas yang terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) perseroan sebesar 88,51 persen. Keempat adalah kualitas pertumbuhan yang terindikasi dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada kuartal III/2022 di level 3,09 persen.

Berikut data aset bank pelat merah dibandingkan dengan bank swasta per kuartal III/2022:

Kelompok Bank

Sep-21

(Rp miliar)

Sep-22

(Rp miliar)

Pertumbuhan

(year-on-year)

Porsi

BUMN

4.089.249

4.323.082

5,72%

43,26%

Bank Swasta

3.973.450

4.310.705

8,49%

43,14%

BPD

801.390

832.100

3,83%

8,33%

Bank Luar Negeri

452.533

526.742

16,40%

5,27%

Total

9.316.623

9.992.629

7,26%

100%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper