Bisnis.com, JAKARTA – Kredit kendaraan bermotor dinilai masih potensial bagi perbankan tahun ini di tengah kekhawatiran resesi global.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan bahwa kredit kendaraan bermotor bisa menjadi andalan perbankan tahun ini.
"Meredanya pandemi Covid-19 dan harga komoditas yang masih akan bertahan tinggi membantu pertumbuhan ekonomi serta pembelian kendaraan bermotor. Permintaan kreditnya pun akan naik," ujarnya kepada Bisnis.com pada Minggu (8/1/2023).
Apalagi, kredit di sektor kendaraan bermotor mendapatkan dukungan kebijakan makroprudensial dari Bank Indonesia (BI) yakni pelonggaran ketentuan uang muka kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor menjadi paling sedikit 0 persen untuk semua jenis kendaraan bermotor baru. Kebijakan yang awalnya akan berakhir pada Desember 2022 itu kemudian diperpanjang BI dan berlaku efektif hingga 31 Desember 2023.
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar pada November 2022, nilai kredit kendaraan bermotor mencapai Rp116,2 triliun per November 2022, tumbuh 16,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pertumbuhan kredit kendaraan bermotor pada November 2022 tergolong paling pesat dibandingkan dengan jenis kredit konsumsi lainnya seperti kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 7,7 persen yoy atau kredit multiguna yang tumbuh 9,1 persen yoy.
Baca Juga
Manisnya pasar kendaraan bermotor di tengah kekhawatiran resesi global tahun ini membuat perbankan menyiapkan ancang-ancang. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) misalnya menargetkan pertumbuhan dobel digit kredit kendaraan bermotor sepanjang 2023.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan bahwa pada tahun lalu, kinerja pertumbuhan kredit kendaraan bermotor CIMB Niaga sangat pesat. Bank berkode emiten BNGA itu mencatatkan pertumbuhan kredit pemilikan mobil (KPM) 52,4 persen secara tahunan pada kuartal III/2022.
Menurutnya, pertumbuhan pesat kredit kendaraan bermotor itu terutama berasal dari mobil baru, bekas, dan refinancing. Kredit kendaraan bermotor itu telah berkontribusi pada pertumbuhan kredit CIMB Niaga secara keseluruhan sebesar 10 persen yoy menjadi Rp194,7 triliun per kuartal III/2022.
Dia mengatakan, pada tahun ini kredit kendaraan bermotor tetap diandalkan dalam mendongkrak pertumbuhan kredit perseroan secara keseluruhan.
"Kredit kendaraan bermotor sangat baik potensinya menurut kami. Tahun ini pun kami menargetkan pertumbuhan dobel digit," kata Lani kepada Bisnis.com beberapa waktu lalu.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) juga gencar menyasar pasar kredit kendaraan bermotor tahun ini.
SEVP Consumer Banking PT Bank Syariah Indonesia Tbk Wawan Setiawan mengatakan bahwa saat ini portofolio BSI di sektor kendaraan bermotor atau otomotif nilainya masih rendah yakni Rp2,32 triliun per September 2022. Meski begitu, angkanya bertumbuh pesat 18,07 persen yoy.
Sementara, dalam mendorong kredit kendaraan bermotor tahun ini, perseroan akan menyasar khusus pasar kendaraan listrik yang sedang naik.
"Kami akan eksplorasi ke pembiayaan consumer. Salah satunya kendaraan listrik," ungkap Wawan dalam webinar beberapa waktu lalu.
BSI juga mengandalkan ekosistem yang luas di antara pemilik sahamnya. "Kami akan memanfaatkan nasabah di induk-induk kami yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)."
BSI juga melakukan penetrasi ke konsumer di segmen aparatur sipil negara (ASN) hingga badan usaha milik negara (BUMN). BSI juga menggelar BSI OTO Show untuk menggalakan pembiayaan otomotif secara syariah.
Selain itu, BSI memberikan penawaran yang cocok kepada masyarakat. "Kami juga menawarkan margin yang kompetitif ke pasar," ujarnya.