Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN (BBTN) Bersurat ke Bursa, Jelaskan Proyeksi Aset

BTN (BBTN) menjelaskan kepada Bursa Efek Indonesia melalui keterangan tertulis mengenai proyeksi aset 2022.
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1). /JIBI-Dedi Gunawan
Suasana layanan di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk di Jakarta, Senin (8/1). /JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN buka suara mengenai kebenaran pemberitaan atas proyeksi aset perseroan yang dilaporkan tembus Rp400 triliun sepanjang 2022.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen BBTN menekankan bahwa nominal aset dan laba yang disampaikan Wakil Direktur Utama Nixon L.P Napitupulu merupakan nilai estimasi sementara dan sifatnya belum final.

"Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi tanya jawab dengan pertanyaan mengenai proyeksi aset dan laba perseroan pada akhir tahun 2022 dan dengan mengacu pada laporan keuangan bulanan November 2022," jelas manajemen BTN yang diwakili oleh Achmad Chaerul dan Arman Setiadi selaku kepala divisi dan kepala departemen corporate secretary BBTN.

Mengutip laporan keuangan BTN per November 2022, bank melaporkan aset secara individu senilai Rp397,52 triliun. 

Lebih lanjut mengenai kronologi penyampaian informasi tersebut, dilaporkan bahwa keterangan Wakil Direktur Utama Nixon L.P Napitupulu tersebut di sampaikan pada acara media luncheon di Jakarta pada 27 Desember 2022.

Adapun terkait informasi lanjutan lainnya manajemen menuturkan bahwa, "Saat ini belum ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material yang dapat kami sampaikan," tutup manajemen.

Untuk diketahui sebelumnya, Nixon L.P Napitupulu mengungkapkan bahwa BBTN optimistis akan menutup kinerja perseroan sepanjang tahun 2022 secara positif.

"Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi biaya dana bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 bakal tembus Rp400 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp300 triliun," pungkas Nixon dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Di samping itu, Nixon juga menyampaikan bahwa laba bersih perseroan juga diperkirakan akan tembus melebihi Rp3 triliun secara unaudit yang ditopang oleh dana murah (current account savings account/CASA) yang dihimpun melalui sejumlah inovasi digital.

Terpisah, hingga November 2022 BBTN mencatatkan total aset sebesar Rp397,51 triliun atau tumbuh 4,92 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp378,8 triliun pada November 2021.

Sementara dari sisi liabilitas, himpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan hingga November 2022 tumbuh 7,38 persen dari Rp299,71 triliun pada November 2021 menjadi Rp321,8 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper