Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Reasuransi Ditempa Pasar Sulit Selama 6 Tahun Terakhir

Indonesia Re memperkirakan pasar sulit reasuransi belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Logo Indonesia RE
Logo Indonesia RE

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi dan reasuransi Indonesia terus mengalami kondisi pasar yang sulit atau hard market selama hampir 20 kuartal terakhir. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda fenomena tersebut akan berakhir. 

“Menariknya hard market cycle [siklus] kali ini sudah berlangsung cukup lama, sudah memasuki kuartal yang ke-19 atau 20 jadi kurang lebih sudah 5 atau 6 tahun pasar reasuransi itu terus hard,” kata Direktur Teknik Operasi PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) Delil Khairat dalam acara Tasyakuran Satu Dekade Kupasi dan Webinar Perkembangan Reasuransi dan Kebencanaan Nasional Serta Global yang berlangsung virtual, Selasa (10/1/2023). 

Delil menjelaskan kondisi tersebut menyebabkan kapasitas terus menyusut, kemudian term of condition semakin ketat, sehingga harga semakin naik. “Sepertinya belum ada tanda-tanda untuk soft market, ini memang fenomena yang menarik sekali,” imbuhnya.

Delil menambahkan ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi tersebut, di antaranya banyaknya peningkatan frekuensi natural catastrophes atau bencana alam berskala besar yang menyebabkan kerugian pada 2022. Kondisi serupa juga dialamai industri secara global. 

“Kita dapat melihat tetangga kita Malaysia di tahun 2002  mereka mengalami banjir yang sangat hebat, yang belum pernah terjadi.  Kemudian Seoul, Korea Selaran juga mengalami banjir. Kemudian Amerika dilanda badai Ian yang mendarat di Florida,” jelasnya. 

Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menurutnya merupakan salah satu pemicu kondisi hard market tersebut. Pasalnya krisis kesehatan juga berdampak pada kondisi ekonomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

“Sedikit banyak juga mempengaruhi supply dan demand [penawaran dan permintaan] asuransi,” katanya. 

Meskipun demikian, Delil menekankan bahwa kondisi hard market merupakan siklus yang normal dialami oleh industri asuransi dan reasuransi. 

“Jadi kondisi soft dan hard market itu normal, mekanisme yang bisa dijelaskan oleh ilmu ekonomi sederhana tentang supply dan demand sebenarnya, jadi harga naik harga turun hanyalah mekanisme market mencari keseimbangan,” tuturnya. 

Sebagai informasi, industri asuransi ataupun reasuransi dikatakan soft market apabila kapasitas tersedia dan melimpah, sehingga premi murah serta syarat dan ketentuan longgar atau fleksibel. 

Akan tetapi sebaliknya, apabila terjadi kapasitas menyusut kemudian harganya meningkat dan term of condition sangat di perketat ketentuannya disebut sebagai hard market.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper