Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amartha Bidik Perluas Kemitraan Tahun Ini

Amartha membuka kolaborasi seluas-luasnya untuk mendorong kinerja penyaluran pinjaman.
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra/Bisnis
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Platform pendanaan bersama atau P2P lending, PT Amartha Mikro Fintek mengincar perluasan jangkauan kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama platform yang memiliki ekosistem pelaku usaha mikro jumbo di Tanah Air.

Founder and CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengatakan bahwa membuka kolaborasi seluas-luasnya telah terbukti menjadi salah satu pendorong kinerja penyaluran pinjaman sepanjang tahun lalu.

Sebagai informasi, sepanjang 2022, platform P2P lending khusus buat 'emak-emak' pelaku usaha mikro ini menyalurkan pinjaman lebih dari Rp4,7 triliun atau tumbuh 93 persen secara  tahunan ketimbang kinerja penyaluran sepanjang 2021 senilai Rp2,4 triliun.

Alhasil, sejak awal berdiri, Amartha telah menyalurkan Rp10,35 triliun kepada 1,4 juta pelaku usaha mikro. Kualitas pinjaman yang dihitung dari tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) pun terjaga di 98,86 persen.

"Target Amartha tahun ini lebih fokus ke kolaborasi strategis dengan berbagai stakeholders. Ini diimplementasikan lewat ragam layanan keuangan inklusif Amartha yang semakin komprehensif," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (12/1/2023).

Taufan mencontohkan salah satu kerja sama strategis yang berpengaruh besar dari sisi penyaluran, misalnya dengan platform akuakultur PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery), di mana Amartha menyalurkan pinjaman kepada para pembudidaya ikan.

Sementara itu, kerja sama dari sisi pemberi pinjaman (lender), tergambar dari dukungan pendanaan dari 24 mitra perbankan dengan total penyaluran sekitar Rp3 triliun sepanjang 2022, atau 60 persen lebih dari total sumber dana.

"Harapannya, dengan terus memperluas kolaborasi, periode 2023 ini Amartha bisa menjangkau segmen UMKM yang lebih masif, karena sektor ekonomi grassroots sangat berpeluang untuk tumbuh stabil di tengah isu pelemahan ekonomi secara global," tambahnya.

Menurut Taufan, mitra UMKM Amartha memiliki ketahanan yang cukup kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi. Hal ini tergambar berdasarkan laporan Sustainability Report 2021, mitra UMKM Amartha berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 37,5 persen, jauh lebih besar dibanding angka inflasi tahun 2022 yang berkisar di angka lima persen.

Oleh sebab itu, Amartha membekali diri dengan fitur yang semakin inklusif, mulai dari layanan marketplace untuk menyalurkan modal usaha bagi UMKM, layanan credit decisioning solution Ascore.ai, layanan keuangan digital bagi UMKM bertajuk Amartha+, dan layanan lainnya yang menargetkan segmen B2B.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper