Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru 8 BUMN Serahkan Pengelolaan Investasi Dapen, Bos IFG: Masih Pilot Project

Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN asuransi dan penjaminan menyebutkan pengelolan investasi BUMN secara bersama menghasilkan return yang sehat.
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan pemasangan logo Indonesia Financial Group (IFG) di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, menyatakan pihaknya masih memfokuskan untuk mendorong delapan BUMN dana pensiun dan belum berencana menambahkan dana pensiun.

Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan bahwa kedelapan dana pensiun tersebut didorong untuk melakukan pengelolaan dana bersama dengan pilot project. Langkah itu dilakukan melalui anak perusahaan IFG, yakni PT Bahana TCW Investment guna mewujudkan kesejahteraan para pensiunan.

“Engga [ada penambahan dapen], kami mulai dengan pilot project di delapan dana pensiun. Kami memang dorong untuk di delapan dana pensiun bersama-sama dengan kami melakukan pengelolaan dana bersama,” kata Robertus saat ditemui usai melakukan Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Maka dari itu, Robertus menyampaikan belum ada penambahan dana pensiun dan masih memfokuskan pada delapan dana pensiun. Selanjutnya, IFG akan melakukan diskusi bersama dengan para BUMN dana pensiun lainnya.

“Untuk sementara pilot project-nya dengan delapan [BUMN pendiri dana pensiun] itu dulu, setelah itu akan bertahap kami akan duduk bersama-sama dengan BUMN-BUMN pendiri dana pensiun,” ujarnya.

Sebelumnya, IFG sebagai Ketua PMO Tim Percepatan Integrasi Pengelolaan Dana Pensiun BUMN yang ditunjuk oleh Menteri BUMN telah melakukan penandatangan nota kesepahaman rencana kerja sama pengelolaan aset investasi dana pensiun antara IFG bersama anak perusahaannya, yakni PT Bahana TCW Investment Management dan 8 BUMN pendiri dana pensiun.

Pendiri dana pensiun yang dimaksud adalah PT Angkasa Pura I, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Nindya Karya (Persero), Perum Jasa Tirta II, Perum Peruri, PT Taspen (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA).

Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha menjelaskan bahwa nantinya, peran IFG melalui PT Bahana TCW Investment Management adalah optimalisasi pengelolaan dana pensiun melalui manajemen investasi yang terukur, prudent, sehat, dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, melalui kerja sama ini IFG berharap dana pensiun yang bergabung mendapatkan nilai tambah untuk menyokong dan memperkuat tanggung jawab dari masing-masing BUMN pendiri dana pensiun dalam rangka menjamin kesejahteraan para pensiunan dan keluarganya di masa depan.
 
“Dalam pengelolaannya, IFG berkomitmen untuk senantiasa melakukan pengawasan dan memberikan arahan kepada semua anak perusahaan untuk mengedepankan tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, sehat, dan berkelanjutan, termasuk dalam hal pengelolaan aset investasi Dapen BUMN tersebut,” kata Oktarina kepada Bisnis, belum lama ini.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan BUMN selaku pendiri dana pensiun bertanggung jawab atas kelangsungan dana pensiun. Pihaknya ingin memastikan agar pengelolaan dana pensiun dapat memberikan manfaat jangka panjang melalui pengelolaan investasi yang sehat sehingga bisa tetap dapat memenuhi hak-hak para pensiunan BUMN secara proporsional dan terukur.

Menurut Tiko, panggilan akrabnya, jika pengelolaan dana pensiun tidak dilakukan secara baik dan optimal, maka akan berpotensi menjadi masalah sistemik di masa yang akan datang terhadap para pensiunan. Dia berharap jaminan kesejahteraan hari tua yang baik dapat menjamin kesejahteraan para pensiunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper