Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) mengumumkan perubahan kepemilikan saham anggota direksi dan komisaris perseroan usai mendapat alokasi saham remunerasi sebanyak 7,89 juta lembar dengan total Rp10,87 miliar.
Adapun, transaksi tersebut telah dilaksanakan pada 30 Januari 2023 lalu oleh 11 manajemen BRIS yang terdiri dari tujuh direksi dan empat dewan komisaris dengan harga yang ditetapkan Rp1.378 per lembar saham.
"Menindaklanjuti keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (perseroan) tahun buku 2021 tanggal 27 Mei 2022," terang manajemen saat menjelaskan latar belakang pemberian remunerasi pada keterbukaan informasi yang dikutip Minggu (12/2/2023).
Apabila ditotal, dewan komisaris BRIS diketahui membungkus 1,64 juta (1.645.600) lembar saham dengan jumlah nilai Rp2,26 miliar (Rp2.267.636.800). Sementara itu, direksi menyerok 6,24 juta (6.247.000) lembar saham senilai Rp8,60 miliar.
Secara lebih rinci, empat komisaris BRIS yakni Imam Budi Sarjito, Sutanto, Masduki Baidlowi, dan Suyanto masing-masing menggenggam 411.400 lembar saham baru yang ditebus pada harga Rp1.378,22 per helai.
Dengan demikian, masing-masing komisaris diketahui merogoh kocek senilai Rp566,99 juta untuk menebus alokasi saham tersebut.
Sementara itu, Direktur Utama BRIS yakni Hery Gunardi diketahui membeli 1 juta (1.015.800) helai saham atau sejumlah Rp1,4 miliar (Rp1.399.995.876).
Kemudian, Direktur Retail Banking Ngatari diketahui memborong 914.200 lembar saham pada harga pelaksanaan yang sama dengan total nilai eksekusi sebesar Rp1,25 miliar (Rp1.259.968.724).
Adapun, direksi lainnya yakni Direktur Sales & DIstribution Anton Sukarna, Direktur Compliance & Human Capital Tribuana Tunggadewi, Direktur Risk Manaement Tiwul Widyastuti, Direktur Information Technology Achmad Syafii dan Direktur Finance & Strategy Ade Cahyo Nugroho masing-masing mendapat 863.400 helai saham.
Alhasil, dapat diketahui bahwa kelima anggota direksi tersebut masing-masing menebus senilai Rp1,18 miliar (Rp1.189.955.148) alokasi saham baru.
Senior Vice President Corporate Secretary & Communication Group BSI yakni Gunawan Arif Haryanto mengatakan bahwa transaksi tersebut secara lebih lanjut menjelaskan bahwa transaksi tersebut dilakukan guna memenuhi POJK 59/POJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Adapun, status kepemilikan saham tersebut merupakan saham langsung.
"Dimana terhadap saham-saham tersebut ditangguhkan/diblokir selama 3 (tiga) tahun dan akan dibuka blokirnya secara bertahap setiap tahun," tambahnya.