Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan divisi keuangan Grup Astra, Astra Financial mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6 triliun sepanjang 2022.
Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan bahwa kenaikan laba salah satunya ditopang oleh adanya peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.
Secara rinci, Djony menyebut bahwa nilai pembiayaan baru pada bisnis pembiayaan konsumen Grup meningkat 21 persen menjadi Rp101,7 triliun.
“Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat 35 persen menjadi Rp1,8 triliun yang disebabkan jumlah pembiayaan yang lebih besar,” kata Djony dalam keterangan tertulis, dikutip pada Rabu (1/3/2023).
Selain itu, kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang berfokus pada pembiayaan sepeda motor meningkat 29 persen menjadi Rp3,2 triliun. Peningkatan itu disebabkan jumlah pembiayaan yang lebih besar dan provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.
Pertumbuhan juga terjadi pada nilai pembiayaan baru yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat naik sebesar 47 persen menjadi Rp9,9 triliun. Alhasil, kontribusi laba bersih dari bisnis ini meningkat 38 persen menjadi Rp102 miliar, terutama disebabkan oleh jumlah pembiayaan yang lebih besar.
Baca Juga
Selain itu, PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) yang merupakan perusahaan asuransi umum Grup juga mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 12 persen menjadi Rp1,2 triliun.
“Peningkatan laba Asuransi Astra terutama disebabkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi,” ujarnya.
Lebih lanjut, perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) turut mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 5 persen menjadi Rp6 triliun.