Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah) mengumumkan raihan laba Rp101,70 miliar sepanjang 2022, naik 364,59 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba 2021 sebesar 21,89 miliar.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia, pertumbuhan pesat laba BJB Syariah didorong oleh pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang naik 16,24 persen yoy menjadi Rp538,41 miliar.
Kemudian, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) susut 83,67 persen yoy menjadi hanya 8,04 miliar.
Rasio profitabilitas BJB Syariah pun membaik. Imbal ekuitas (return on equity/ROE) BJB Syariah naik 660 basis poin (bps) menjadi 8,68 persen. Kemudian imbal aset (return on asset/ROA) BJB Syariah meningkat 18 bps menjadi 1,14 persen.
Net operating margin (NOM) BJB Syariah pun mencapai 0,79 persen pada 2022, naik 35 bps secara tahunan.
Dari sisi intermediasi, BJB Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7,40 triliun pada 2022, naik 15,62 persen yoy. Aset BJB Syariah pun naik 20,19 persen menjadi Rp12,44 triliun.
Baca Juga
Pertumbuhan pembiayaan BJB Syariah diiringi dengan susutnya rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gross dari 3,42 persen pada 2021 menjadi 2,91 persen pada 2022. Begitu juga dengan NPF nett yang susut dari 1,80 persen pada 2021 menjadi 1,37 persen pada 2022.
Dari sisi pendanaan, BJB Syariah mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp9,10 triliun pada 2022, naik 16,07 persen yoy. Kemudian, dana murah atau current account savings account (CASA) BJB Syariah naik 20,29 persen yoy, Rp3,26 triliun.