Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Geger Keruntuhan Bank di AS: First Republic Bank Sebut dapat Talangan The Fed dan JP Morgan

First Republic Bank (FRC.N) memastikan likuiditas bank dalam posisi terjaga usai pihaknya mendapat suntikan dana dari Federal Reserve dan JPMorgan Chase. 
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS. Bloomberg/Graeme Sloan
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS. Bloomberg/Graeme Sloan

Bisnis.com, JAKARTA - First Republic Bank (FRC.N) memastikan likuiditas bank dalam posisi terjaga usai pihaknya mendapat suntikan dana dari Federal Reserve dan JPMorgan Chase. Pernyataan ini setelah terjadi kepanikan dalam sistem keuangan Amerika Serikat seiring bangkrutnya dua bank raksasa yang melayani teknologi yakni Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.

Melansir laman Reuters, Senin (13/3/2023) First Republic diketahui mendapat tambahan dana senilai US$70 miliar ekuivalen Rp1.078,9 triliun yang diperoleh dari fasilitas pinjaman dana darurat yang dirancang pemerintah AS. 

Untuk diketahui, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet L. Yellen bersama dengan Ketua Dewan Federal Reserve Jerome H. Powell, dan Ketua FDIC Martin J. Gruenberg sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen menyiapkan dana tambahan untuk membantu industri perbankan AS menjaga likuiditasnya. 

Mengutip pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan AS, Federal Reserve dan FDIC, mereka akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi ekonomi dengan memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem perbankan AS. 

"Akhirnya, Dewan Federal Reserve pada hari Minggu mengumumkan akan menyediakan dana tambahan untuk lembaga penyimpanan yang memenuhi syarat untuk membantu memastikan bank memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan semua deposan mereka," jelas Federal Reserve dalam keterangan resminya dikutip Senin (14/3/2023). 

Federal Reserve menambahkan, langkah tersebut akan memastikan bahwa sistem perbankan AS akan menjalankan peran vitalnya dalam melindungi simpanan dan menyediakan akses kredit ke rumah tangga dan bisnis dengan cara yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. 

Sebagaimana diketahui, gelombang kepanikan terhadap sistem perbankan AS merebak usai Salah satu bank terbesar di Amerika Serikat yakni Silicon Valley Bank (SVB) dilaporkan bangkrut pada Jumat (10/3/2023) pagi waktu setempat.  

Dalam pantauan terakhir, sejumlah nasabah First Republic mulai dirundung gelombang kekhawatiran dan beramai-ramai menguras rekeningnya. Peristiwa tersebut sempat dibagikan oleh akun Twitter Dr_PhillipB yang menampilkan penggalan vidio saat First Republic branch banjir nasabah. 

"Saya belum pernah melihat bank beroperasi di Brentwood Los Angeles selama lebih dari 40 tahun, ini adalah yang pertama. Orang - orang bahkan rela antri di tengah hujan," cuitnya. 

Adapun, hingga saat ini saham First Republic diketahui masih masuk zona merah setelah terkoreksi sebesar 14,84 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper