Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Transisi Energi, Pembiayaan Hijau Bank Mandiri Capai Rp106 Triliun

Hingga Desember 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp228,8 triliun atau 24,5 persen dari total kredit (bank only).
Gedung kantor pusat Bank Mandiri. /Bloomberg-Dimas Ardian
Gedung kantor pusat Bank Mandiri. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan kenaikan pembiayaan hijau sebesar 10,6 persen pada 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan semakin tingginya kesadaran nasabah terhadap isu keberlanjutan dan produk yang relevan. Secara total, pembiayaan hijau emiten berkode saham BMRI itu mencapai Rp106,4 triliun. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan Bank Mandiri memiliki komitmen untuk mendukung program pemerintah terkait transisi menuju energi terbarukan dan ekonomi rendah karbon melalui penyaluran pembiayaan hijau dan pembiayaan berkelanjutan. 

Sesuai Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dalam POJK 51/2017, hingga Desember 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp228,8 triliun atau 24,5 persen dari total kredit (bank only). Adapun yang termasuk dalam kategori pembiayaan hijau sebesar Rp106,4 triliun atau 11,4 persen dari total kredit (bank only).

“Penyaluran green financing mengalami peningkatan sebesar 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Rudi kepada Bisnis, Rabu (15/3/2023).  

Rudi menambahkan beberapa sektor yang mendominasi pembiayaan hijau di perusahaan antara lain Pengelolaan SDA Hayati Berkelanjutan sebesar Rp92,9 triliun; Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar Rp6,1 triliun; Eco-Efficient Product sebesar Rp3,3 triliun; serta Transportasi Ramah Lingkungan sebesar Rp3,1 triliun.

Selain penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan sesuai KKUB (use of proceeds), lanjut Rudi, Bank Mandiri juga terus melakukan pengembangan produk berkelanjutan seperti sustainability linked loan (KPI based), antara lain pada debitur yang bergerak di sektor dengan emisi karbon tinggi seperti industri semen dan peternakan. 

“Dengan skema pembiayaan tersebut, Bank Mandiri berharap dapat mendorong debitur bertransisi menuju kegiatan usaha yang lebih ramah lingkungan,” kata Rudi. 

Rudi menuturkan tidak hanya pada segmen wholesale, Bank Mandiri juga terus mendorong pertumbuhan pembiayaan hijau pada segmen ritell melalui peluncuran produk Kredit Serbaguna Mikro dan Kartu Kredit khusus pembelian PLTS Atap dan penyaluran Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) bekerja sama dengan perusahaan anak.

“Meningkatnya kesadaran nasabah terkait isu keberlanjutan, ditambah berbagai program dan insentif yang diberikan pemerintah ke depannya akan mendorong Bank Mandiri untuk terus meningkatkan porsi green financing,” kata Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper