Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI (BBNI) Bagikan Dividen Yield di Atas 4 Persen Bagi Pemegang Saham

RUPST tahun buku 2022 BNI menyetujui pembagian dividen sebesar Rp7,3 triliun atau 40 persen dari total laba bersih tahun buku 2022.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Jumat (30/12). /Bisnis-Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Jumat (30/12). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI mencatatkan peningkatan pembagian rasio dan nilai dividen kepada pemegang sahamnya tahun ini. Dividen yield yang akan dibagikan BNI kepada pemegang saham pun menjadi di atas 4 persen.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2022 BNI yang digelar hari ini (15/3/2023) telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp7,3 triliun atau 40 persen dari total laba bersih tahun buku 2022. Rasio dividen BNI itu bergerak naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 25 persen dari laba bersih perseroan atau sebesar Rp2,72 triliun.

BNI juga mengumumkan pembagian dividen per saham Rp392,72 dari total laba bersih tahun buku 2022. Nilai dividen per saham itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp146.

"Kami membagikan dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar pada tahun ini. Dengan nilai dividen per saham mencapai Rp392,72 rupiah, di kisaran harga saham BNI saat ini sekitar Rp9.000 maka dividend yield bisa di atas 4 persen," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers RUPST BNI pada Rabu (15/3/2023).

Dividen yield sendiri merupakan tingkat pengembalian dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham.

Royke mengatakan peningkatan rasio dividen dan nilai dividen di BNI itu terjadi karena kinerja perseroan yang terus membaik. BNI telah membukukan laba bersih sebesar Rp18,31 triliun atau tumbuh 68 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Perolehan laba bersih ini tertinggi sepanjang sejarah BNI.

Perseroan juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) pada level 19,3 persen per 31 Desember 2022.

"Jadi perseroan cukup punya kapasitas membagikan dividen. Kemudian, dengan dividen ini diharapkan juga kita bisa memberikan komitmen yang baik bagi pemegang saham," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper