Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan bahwa pihaknya justru tidak mendapatkan cuan atau margin keuntungan di tengah pesatnya penggunaan kartu uang elektronik atau Flazz Card.
Untuk diketahui sebelumnya, salah satu produk tapcash BBCA yakni Flazz Card merupakan salah satu layanan multi-channel terintegrasi yang diterbitkan BCA untuk memudahkan transaksi nasabahnya.
"Jujur saja saya katakan Flazz Card itu hebat dari segi marketing dan promosinya. Tapi kalau ditanya cuannya, ya zero gak ada cuannya ke kita," jelas Jahja dalam diskusi panel yang diselenggarakan di Jakarta, dikutip Kamis (16/3/2023).
Sejalan dengan hal tersebut, Jahja menjelaskan bahwa tidak semua produk yang diluncurkan bank selamanya berorientasi untuk mendapatkan keuntungan saja, mengingat pelayanan terhadap nasabah tetap menjadi komiten utama bank.
"Masa Bank cari untung terus, kan tidak. Jadi harus ada pelayanan untuk masyarakat," tambahnya.
Alhasil, BBCA memastikan bahwa akan tetap mempertahankan eksistensi Flazz Card untuk menunjang peningkatan mobilitas dan kemudahan bertransaksi masyarakat.
Baca Juga
Untuk diketahui, saat ini BBCA memiliki dua jenis utama Flazz card, yakni Flazz generasi 1 dan Flazz generasi 2. Mengutip pada laporan tahunan 2022 yang dibagikan perseroan, tercatat BCA pertama kali memperkenalkan Flazz Card kepada masyarakat pada tahun 2007.
Lebih dari satu dekade berselang, pada 2019 hingga 2020 BBCA resmi mengumkan peluncuran Flazz 2.0 dan terus aktif mengembangkan berbagai inisiatif digital seperti virtual showroom dan mobile apps untuk mendukung interaksi dan penyediaan informasi bagi nasabah.
Lantaran komitmen dan kontribusinya menghadirkan terobosan tersebut, terbaru Flazz card BBCA tercatat diganjar 2 penghargaan oleh Indonesia Millennials' Brand Choice Awards 2022 untuk kategori Most Popular Millenials Brand, Flazz BCA dan Top 5 Millennial Women Favorite Brand 2022 in Category Electronic Money.