Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI berancang-ancang mengembangkan sejumlah layanan digitalnya guna menghadapi berbagai tantangan pada 2023.
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan tahun ini BNI akan terus mengembangkan infrastruktur teknologi serta inovasi digital dalam rangka peningkatan kemampuan transaksional, terutama pada aplikasi BNI Mobile Banking. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam.
“Secara umum, 2023 diprediksi sebagai tahun yang penuh tantangan. Namun kami optimistis dalam meningkatkan kinerja khususnya dalam menjadikan BNI sebagai top-of-mind transactional bank secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Salah satu bentuk pengembangan layanan digital BNI adalah dengan membuat fitur baru di aplikasi BNI Mobile Banking, di antaranya DigiBond dan FX Mobile. Kedua fitur itu berfungsi dalam memudahkan transaksi dan investasi nasabah.
Kemudian, BNI menjalankan perluasan kerja sama di layanan digitalnya melalui platform open application programming interface (API). Tujuannya untuk memperluas ekosistem bisnis dan meningkatkan customer experience.
Selain itu, pengembangan open API dinilai mampu mendongkrak pendapatan non bunga, seperti pendapatan berbasis komisi atau fee based income. Sepanjang 2022, BNI sendiri telah mencatatkan peningkatan fee based income 8,7 secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga
Layanan digital di BNI sendiri telah berkembang pesat. BNI mencatatkan peningkatan nilai transaksi mobile banking hingga 30,4 persen yoy menjadi Rp802 triliun pada 2022. Pertumbuhan nilai transaksi tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan pengguna mencapai 13,6 juta atau tumbuh 26,1 persen yoy.
Jumlah transaksi BNI Mobile Banking bahkan melampaui nilai transaksi di ATM sebesar Rp676 triliun. "Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah BNI terus men-shifting transaksinya dari platform konvensional ke platform digital. Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai one stop financial solutions bagi nasabah," ujar perempuan yang akrab disapa Susi itu.
Sementara dari sisi wholesale banking, bank berkode emiten BBNI tersebut menyediakan platform BNIDirect guna menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital.
Sepanjang 2022, BBNI mencatat jumlah pengguna BNIDirect mencapai 100.000 pengguna atau tumbuh 24,9 persen secara tahunan. Di samping itu, jumlah transaksi BNIDirect sepanjang 2022 juga dilaporkan meningkat 18,4 persen yoy atau mencapai 764 juta transaksi.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga mencatat transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi. "Perkembangan ini ditopang kegiatan ekonomi digital yang makin luas, sistem pembayaran digital yang makin mudah, serta digital banking yang naik pesat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (16/3/2023).
BI mencatat nilai transaksi digital banking meningkat 28,35 persen yoy menjadi Rp4.332,1 triliun pada Februari 2023. Sementara, nilai transaksi uang elektronik naik 31,14 persen yoy menjadi Rp 35,7 triliun pada Februari 2023.