Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) hingga PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) gencar mendongkrak penyaluran kredit di sektor hunian seperti kredit pemilikan rumah (KPR) pada awal tahun ini. Kredit hunian memang diperkirakan moncer pada awal tahun ini.
Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan segmen kredit hunian seperti KPR di BRI telah tumbuh 13 persen pada Januari 2023. "Tren permintaannya sudah mulai meningkat khususnya pada kisaran harga Rp500 jutaan," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.
BRI sendiri menargetkan pertumbuhan kredit hunian seperti KPR tahun ini tumbuh 11-15 persen. Untuk menggenjot target tersebut, BRI misalnya menggelar program pameran.
Terbaru, BRI menggelar BRI Property Expo 2023 di kota-kota besar di Indonesia. Di program tersebut, BRI memberikan sejumlah promo kepada nasabahnya yang ingin mengajukan KPR.
Selain BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga gencar mengembangkan bisnis KPR-nya tahun ini. Bank Mandiri pada awal tahun ini menggelar program pameran bertajuk Find Your Property (FYP) Fest 2023.
Ajang pameran ini menawarkan suku bunga pada event ini mulai 3,65 persen fix 3 tahun, serta diskon asuransi jiwa 10 persen kepada nasabah.
Baca Juga
Selain dengan program pameran, Bank Mandiri juga gencar menggelar match making antara pembeli dengan pengembang. Kemudian, Bank Mandiri menerapkan strategi akusisi nasabah dengan memanfaatkan ekosistem wholesale.
SVP Consumer Loans Bank Mandiri Dessy Wahyuni mengatakan Bank Mandiri telah menyalurkan KPR sepanjang 2022 hingga Rp50,1 triliun, tumbuh 8,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Realisasi penyaluran KPR itu turut menyumbang peningkatan kredit konsumer di Bank Mandiri yang tumbuh 11,6 persen yoy menjadi Rp102,8 triliun pada akhir tahun lalu.
Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran KPR yang lebih besar lagi. "Target dobel digit dibandingkan tahun kemarin," katanya.
Kemudian, bank syariah paling tua di Indonesia yakni PT Bank Muamalat juga gencar mengembangkan bisnis kredit hunian, salah satunya dengan menggandeng platform properti end-to-end Pinhome. Kerja sama antara Bank Muamalat dengan Pinhome terjadi dalam rangka meningkatkan portofolio pembiayaan KPR.
Nantinya, ada skema pengalihan pembiayaan atau take over. Direktur Bank Muamalat Wahyu Avianto mengatakan take over menjadi andalan karena perseroan menilai animo masyarakat untuk mengalihkan pembiayaan rumahnya ke bank syariah cukup tinggi seiring dengan tren hijrah di masyarakat.
Ia mengatakan perseroan telah menargetkan pembiayaan konsumer tumbuh melebihi 130 persen sepanjang 2023. “Dimana kontributor terbesar adalah KPR khususnya skema take over. Kami telah menyiapkan produk unggulan yang diberi nama KPR iB Hijrah bagi para nasabah yang menginginkan pembiayaannya dilakukan berdasarkan prinsip syariah,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Selain itu, BCA pun gencar mengembangkan bisnis kredit hunian salah satunya dengan menggelar pameran bertajuk BCA Expoversary 2023.
Dalam agenda pameran itu, BCA menawarkan berbagai produk KPR dengan jenis bunga pilihan kepada nasabah, mulai dari flat p.a. fix 1 tahun dengan bunga 2.66, fix 3 tahun dengan bunga 3,66 persen, fix 5 tahun dengan bunga 4,66 persen dan beberapa fitur jenis bunga lainnya.
Selain itu, BCA juga gencar mengembangkan layanan digital pada bisnis kredit huniannya. Managing Director Consumer Banking BCA, Haryanto T. Budiman mengatakan sepanjang Januari-Februari2023 total visitor rumahsaya.bca.co.id mencapai 508.621 visitor. Sedangkan melalui situs expo.bca.co.id mencapai 557.225 visitor.
"Sebesar 74 persen aplikasi KPR BCA di Jakarta berhasil disetujui melalui proses online. Artinya, digitalisasi telah membuahkan hasil yang sangat bermanfaat bagi BCA maupun bagi masyarakat," jelasnya.
KPR memang diperkirakan akan moncer pada awal tahun ini. Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI), permintaan penambahan kredit oleh rumah tangga pada Januari 2023 terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan pada Januari 2023 sebesar 10,6 persen dari total responden, sedikit meningkat dibanjingkan dengan 9,5 persen pada Desember 2022.
Berdasarkan jenis penggunaan, KPR mempunyai pangsa 11,6 persen untuk permintaan kredit rumah tangga itu.
Kemudian, tiga bulan setelahnya BI memproyeksikan bahwa permintaan KPR akan meningkat. Pangsa pasar KPR naik menjadi 16,2 persen pada tiga bulan mendatang.