Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN optimis penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi maupun non-subsidi dapat tumbuh dua digit pada tahun ini.
Wakil Direktur Utama BBTN, Nixon Napitupulu menjelaskan bahwa penyaluran KPR subsidi masih tumbuh pesat pada 2022. Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya juga berharap KPR non-subsidi tipe-c juga dapat tumbuh dobel digit tahun ini.
"Kalau kita lihat sih geliatnya kredit konsumsi subsidi akan tumbuh sekitar 10 sampai 11 persen seiring kuotanya tumbuh 10-11 persen juga. Kemudian non-subsidi kita lihat di beberapa kota besar yang harga di bawah Rp500 juta terutama di bawah Rp750 juta juga growht-nya luar biasa cepat," tuturnya beberapa waktu lalu.
Nixon melanjutkan, utamanya pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah tumbuh subur di kota-kota penyangga DKI Jakarta seperti Bekasi hingga Tangerang.
"Jadi kita beharap rumah-rumah di pinggiran Bekasi, Tangerang itu harga Rp750 [juta] itu cukup dahsyat naiknya. Kita dapat satu perumahan, tadinya dia satu bulan hanya bisa jual 10 rumah, hari ini sudah bisa 60 rumah sebulan," tambahnya.
Adapun, terkait dengan perkembangan konstruksi BBTN sepanjang 2022, manajemen menjelaskan bahwa penyebaran kredit konstruksi meningkat lebih dari 51 persen dibanding tahun 2021.
Baca Juga
Lebih lanjut, BBTN menjelaskan bahwa sebaran penyaluran KPR paling banyak mengalir untuk rumah dengan harga jual Rp750 juta hingga Rp1 miliar.
"Khususnya masyarakat kaum milenial ini yang baru start kerja jadi penghasilannya mungkin ya untuk rumah-rumah yang sampai Rp1 miliar," jelasnya.
Di samping itu, BBTN juga menjelaskan bahwa penyaluran KPR untuk rumah yang memiliki harga di atas Rp2 miliar terindikasi mulai meningkat.
Untuk diketahui sebelumnya, sepanjang 2022 BBTN mencetak laba bersih sebesar Rp3,04 triliun atau naik 28,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kemudian dari sisi kredit BTN mencatat pertumbuhan sebesar 8,53 persen selama 2022. Adapun kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi motor terbesar penggerak bisnis BTN.
"Total KPR BTN tumbuh 9.23 persen menjadi 233 triliun," jelas Haru.
Adapun, dengan adanya penambahan modal dari pemerintah beberapa waktu lalu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tier 1 BTN mencapai sebesar 16,13 persen atau naik 233 bps per 31 Desember 2022.