Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Akulaku Kembali Perkuat Kepemilikan di Bank Neo Commerce (BBYB)

Kepemilikan Akulaku terhadap saham BBYB berubah dari sebelum transaksi sebanyak 3,12 miliar lembar saham  menjadi 3,14 miliar lembar saham.
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (7/2/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Akulaku Silvrr Indonesia tercatat menambah portofolio kepemilikan sahamnya di bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) usai kembali memborong sebanyak 13,44 juta helai saham.

Mengutip laporan pencatatan saham yang dibagikan BBYB, transaksi tersebut terjadi pada Selasa (21/3/2023). Alhasil, kepemilikan Akulaku terhadap saham BBYB berubah dari sebelum transaksi sebanyak 3,12 miliar lembar saham  menjadi 3,14 miliar lembar saham.

Dengan demikian, persentase kepemilikan Akulaku atas BBYB juga terkerek naik menjadi 26,10 persen dari posisi sebelum transaksi tercatat sebesar 25,98 persen.

Sayangnya, tidak tercantum berapa harga pelaksanaan atas transaksi tersebut. Hanya saja, bila mengacu pada harga penutupan perdagangan pada Selasa (21/3/2023), saham BBYB parkir di level Rp615 per helai.

Dengan demikian, diperkirakan nilai transaksi yang dilakukan Akulaku tersebut mencapai Rp8,27 miliar.

Sebelumnya, Akulaku juga diketahui sempat menambah 15,09 juta lembar saham di BBYB yang divalidasi pada 17 Maret 2023 lalu. Transaksi tersebut difasilitasi oleh PT OCBC Sekuritas Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan data kepemilikan saham sebelum transaksi atau per 28 Februari 2023, Akulaku tercatat menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 25,66 persen. Kemudian, PT Gozco Capital mempunyai porsi kepemilikan saham 10,53 persen, Rockcore Financial Technology Co. Ltd mempunyai porsi kepemilikan 6,12 persen, sisanya masyarakat sebesar 57,69 persen.

Adapun, Bank Neo Commerce sendiri tengah berupaya untuk membukukan laba pada tahun ini. Bank Neo Commerce memang tercatat masih membukukan rugi bersih sebesar Rp601,2 miliar sampai dengan kuartal III/2022.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah strategi, seperti menggenjot akuisisi nasabah hingga mengandalkan pendapatan berbasis komisi atau fee based income agar cuan pada 2023.

"Agar laba positif pada tahun ini kami meningkatkan tingkat keaktifan nasabah dan membangun lebih lanjut aktivitas akuisisi nasabah baru baik individu, UMKM dan komersial," katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper