Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Gandeng 4 Negara Asean untuk Kerja Sama Fast Payment

Bank Indonesia (BI) menggandeng empat bank sentral negara anggota Asean untuk kerja sama konektivitas sistem pembayaran berbasis fast payment di kawasan.
Ilustrasi sistem pembayaran QRIS/Freepik
Ilustrasi sistem pembayaran QRIS/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) menggandeng empat bank sentral negara anggota Asean untuk kerja sama konektivitas sistem pembayaran berbasis fast payment di kawasan.

Keempat bank sentral tersebut diantaranya Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).

Bank sentral Asean 5 ini juga turut menggandeng Bank for International Settlements (BIS) dalam menjajaki potensi konektivitas pembayaran berbasis fast payment di kawasan melalui pelaksanaan Proyek Nexus. 

Untuk diketahui, proyek Nexus pada tahap awal merupakan sebuah kajian yang dilakukan BIS dalam mewujudkan skema multilateral untuk menghubungkan sistem pembayaran berbasis fast payment di berbagai negara. 

Selanjutnya, proyek Nexus tahap kedua, BIS bersama BNM, MAS, dan Banca d'Italia melakukan kajian dan uji coba teknis konektivitas pembayaran berbasis fast payment. 

Pada tahap ketiga, yaitu saat ini, BI bersama BIS, BNM, BSP, MAS, dan BOT akan melakukan kajian dan pendalaman terkait potensi konektivitas pembayaran berbasis fast payment yang akan meliputi skema organisasi dan tata kelola, model bisnis dan adopsi komersial, serta teknologi dan operasional. 

Tahap III sendiri direncanakan akan dilaksanakan mulai April 2023 hingga Maret 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa keterlibatan BI dalam Proyek Nexus merupakan salah satu implementasi dari nota kesepahaman kerja sama konektivitas pembayaran kawasan pada KTT G20 November 2022.

Lingkup kerja sama ini juga merupakan salah satu agenda prioritas jalur keuangan Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023. 

“Tahapan Proyek Nexus ini akan menjadi langkah strategis sekaligus upaya bersama untuk menjalin konektivitas sistem pembayaran yang lebih luas. BI terus berkomitmen untuk mewujudkan konektivitas sistem pembayaran yang lebih cepat, murah, mudah, transparan dan inklusif,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (11/4/2023).

Perry menyampaikan, dengan adanya pendalaman melalui Proyek Nexus pada tahap ini, diharapkan konektivitas sistem pembayaran lintas batas berbasis fast payment sebagai infrastruktur sistem pembayaran untuk memfasilitasi pembayaran ritel  dapat diwujudkan guna mendorong terwujudnya transaksi lintas batas yang lebih murah, mudah, aman, inklusif, dan transparan. 

Berbagai manfaat lain adalah akses sistem pembayaran lintas batas yang mampu menjangkau UMKM, memfasilitasi remitansi, termasuk untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta memudahkan transaksi bagi para wisatawan.

Adapun, BI bersama dengan bank sentral negara kawasan sebelumnya telah menyepakati kerja sama pembayaran berbasis QR Code lintas negara (cross-border QR payment linkage). 

Pada 29 Agustus 2022, BI bersama BOT telah menyepakati implementasi kerja sama pembayaran berbasis QR Code lintas negara. Di saat bersamaan juga disepakati inisiasi kerja sama serupa antara Indonesia dan Singapura. 

Sementara  dengan BNM telah diluncurkannya uji coba interkoneksi pembayaran antarnegara menggunakan QR Code antara Indonesia dan Malaysia pada 27 Januari 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper