Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau (BBNI) menilai bahwa perbankan perlu menyiapkan berbagai langkah preventif dalam memitigasi risiko kredit apabila pengenaan bunga 0 persen kredit usaha rakyat atau KUR berlaku.
Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo Budiprabowo menilai bahwa rencana pemberian bunga KUR 0 persen bertujuan meningkatkan kapasitas usaha para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Para pelaku usaha akan terstimulus oleh pembiayaan berbunga nol persen.
BBNI menyatakan akan mendukung rencana pemerintah itu dalam memajukan UMKM melalui KUR. Akan tetapi, perlu langkah konkret dalam memitigasi risiko dari pemberian kredit tanpa bunga tersebut.
“BNI menilai perlu disiapkan langkah-langkah preventif untuk memitigasi risiko kredit dengan pemberian kredit yang selektif dan tepat,” ujar Okki kepada Bisnis, Selasa (12/4/2023).
Okki pun menyatakan bahwa perlu ada langkah dalam meminimalisir potensi moral hazard dari sisi pelaku UMKM yang menerima pembiayaan KUR dengan bunga 0 persen. Moral hazard itu menjadi salah satu risiko yang membuat program bunga 0 persen tidak optimal.
Menurutnya, kebijakan penyaluran kredit besar-besaran bagi UMKM pada tahun ini dapat memperluas jangkauan pembiayaan modal kerja secara merata di berbagai sektor dan daerah. Kebijakan stimulus Covid-19 pada tahun ini disesuaikan dengan kondisi pasca pandemi.
Baca Juga
Penyaluran kredit UMKM pada tahun ini berpotensi menghadapi tantangan dari kondisi pasar domestik dan imbas tekanan ekonomi global. Hal itu perlu diantisipasi baik oleh perbankan maupun pemerintah.
“BNI telah melakukan beberapa langkah mitigasi, seperti meningkatkan kompetensi SDM pemroses dalam program pelatihan perkreditan, memperbaiki proses kredit, dan mendigitalisasi proses kredit berbasis big data,” katanya.
BNI menilai bahwa program KUR menjadi salah satu stimulus yang mampu menjaga dan mempercepat pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Beban biaya bunga yang cukup ringan bagi para pelaku UMKM membuat mereka bisa tetap menjaga dan mengembankan usahanya saat pandemi.