Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Wait and See, Kredit Menganggur di Bank Menumpuk

Fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah pada Januari 2023 naik dua digit secara tahunan.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah atau undisbursed loan perbankan tercatat meningkat pada awal tahun ini. Ada sejumlah faktor pendorong kenaikan tersebut.

Berdasarkan statistik perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), undisbursed loan pada Januari 2023 mencapai Rp1.924,26 triliun, naik 11,52 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Januari 2022 sebesar Rp1.725,43 triliun.

Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) Yuddy Renaldi mengatakan undisbursed loan di Bank BJB pun mengalami kenaikan Rp776 miliar per Februari 2023 sepanjang tahun berjalan atua (year-to-date/ytd)

Dia mengatakan terjadi peningkatan permintaan atas kredit pada awal tahun, meskipun penarikan fasilitasnya dilakukan secara berangsur sesuai kebutuhan. Total kredit Bank BJB per Februari 2023 tumbuh 12,5 persen yoy.

"Ke depan, kami optimis penarikan fasilitas kredit [disbursement loan] akan terus meningkat didukung oleh kondisi perekonomian yang lebih baik juga konsumsi masyarakat yang meningkat," ujar Yuddy kepada Bisnis pada Selasa (11/4/2023).

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengatakan perseroan tidak melihat ada perubahan pada kondisi undisbursed loan saat ini.

Terpisah, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan tren undisbursed loan di BRI justru terus menurun. Hingga akhir Februari 2023, tercatat fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah senilai Rp107,6 triliun, menyusut 13,2 persen yoy.

"Ke depan, BRI optimistis undisbursed loan akan terus melandai seiring dengan optimisme mayoritas pelaku UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] di Indonesia yang meyakini kondisi usaha pada 2023 akan lebih baik dibandingkan 2022," ujarnya.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan tren peningkatan undisbursed loan pada awal tahun ini karena kondisi ekonomi global yang masih belum menentu. "Perbankan pun masih wait and see untuk disbursment pada awal tahun ini," katanya.

Selain itu, peningkatan undisbursed loan juga bisa dipengaruhi oleh restrukturisasi Covid-19 secara umum yang telah berakhir pada Maret 2023. Sebab, kebijakan itu akan memengaruhi penilaian bank dalam menyalurkan kredit baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper