Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan kredit di dua bank pelat merah, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terus memperlihatkan tren secara positif.
Hal itu tecermin dari kredit yang belum ditarik oleh nasabah atau undisbursed loan, yang terus mengalami penurunan sampai dengan akhir Oktober 2022.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyampaikan undisbursed loan di perseroan telah mencapai Rp188,29 triliun atau turun 7,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini ditopang oleh kondisi makroekonomi yang masih cukup kuat.
“Ke depan, Bank Mandiri optimistis pencairan kredit akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi dan daya beli masyarakat yang cukup kuat,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/12/2022).
Rudi menambahkan bahwa emiten bersandi saham BMRI tersebut juga memperkirakan undisbursed loan perseroan akan terus melandai. Hal ini sejalan dengan optimisme pertumbuhan kredit perseroan sesuai target yang ditetapkan.
Pada tahun ini, Bank Mandiri diketahui membidik pertumbuhan kredit sebesar 11 persen secara tahunan, terutama pada sektor-sektor yang resilien seperti perkebunan ataupun industri makanan dan minuman. Adapun target ini tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Baca Juga
Merujuk laporan keuangan Bank Mandiri per Oktober 2022, perseroan telah mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp906,84 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 11 persen dibandingkan Oktober 2021 yang membukukan kredit Rp818,47 triliun.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyampaikan undisbursed loan perseroan sampai dengan Oktober 2022 mencapai Rp96,9 triliun. Angka ini turun 13,5 persen yoy jika dibandingkan Oktober 2021 yang sebesar Rp112,1 triliun
“Penurunan ini seiring dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang terus meningkat pasca pandemi,” ujar Aestika kepada Bisnis.
Adapun sampai dengan akhir Oktober 2022, kredit yang disalurkan oleh emiten berkode saham BBRI ini telah mencapai Rp1.018,71 triliun. Realisasi penyaluran kredit ini tumbuh 7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, Rp951,98 triliun.