Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BNI (BBNI) Kuartal I/2023 Capai Rp5,2 Triliun, Naik 31,8 Persen

Laba BNI (BBNI) disokong oleh pertumbuhan pendatapan bunga bersih dan meyusutnya beban kerugian penurunan nilai aset keuangan.
Kantor PT Bank Negara Indonesia di Jakarta, Senin (13/12/2021). /Bloomberg-Dimas Ardian
Kantor PT Bank Negara Indonesia di Jakarta, Senin (13/12/2021). /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp5,2 triliun pada kuartal I/2023, naik 31,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangannya, laba BNI terdorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tumbuh 12,67 persen yoy menjadi Rp10,4 triliun pada kuartal I/2023. Pendapatan berbasis komisi atau fee based income BNI juga naik 8,57 persen yoy menjadi Rp2,28 triliun.

Emiten bank berkode BBNI ini juga mencatatkan penyusutan beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) dari Rp3,59 triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp2,16 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Catatan laba perseroan berdampak positif pada rasio profitabilitas. Hal ini tercermin dari meningkatnya rasio return on average equity (ROAE) dari 14,3 persen per 31 Maret 2022 menjadi 15,5 persen per 31 Maret 2023. Pre-tax return on asset (ROA) bank juga meningkat dari 2,3 persen menjadi 2,7 persen. Kemudian margin bunga bersih (net interest margin/NIM) terjaga pada level 4,7 persen.

Dari sisi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit Rp634,3 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini, tumbuh 7,2 persen yoy. Aset konsolidasi BBNI pun naik 8,6 persen yoy menjadi Rp1.012,36 triliun pada kuartal I/2023.

Peningkatan kredit diiringi dengan penjagaan kualitas aset. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BNI turun dari 3,46 persen pada kuartal I/2022 menjadi 2,77 persen pada kuartal I/2023.

Sementara NPL nett turun dari 0,7 persen pada tiga bulan pertama 2022 menjadi 0,53 persen pada tiga bulan pertama tahun ini.

Dari sisi pendanaan, perseroan telah membukukan dana pihak ketiga (DPK) Rp743,7 triliun pada kuartal I/2023, naik 7,4 persen yoy. Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada dana murah atau current account savings account (CASA). Tercatat dana murah BNI tumbuh 6,9 persen yoy pada kuartal I/2023, dengan porsi mencapai 69 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper