Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Bank Jago (ARTO) Tembus 7,5 Juta, Naik 2 Kali Lipat

Bank Jago (ARTO) mencatat jumlah nabasah 7,5 juta pada kuartal I/2023 atau naik 2 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Selasa (19/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Jago (ARTO) berhasil melayani 7,5 juta nasabah, termasuk lebih dari 5,8 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago, per kuartal I/2023. 

Jumlah nasabah bank digital tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibanding 3,5 juta nasabah per kuartal I/2022 (year-on-year/yoy), termasuk 2,3 juta nasabah funding melalui Aplikasi Jago.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan pertumbuhan DPK sebesar 120 persen atau menjadi sebesar Rp 9,28 triliun per Maret 2023 dari Rp 4,21 triliun per Maret 2022 (yoy).

“Dengan komitmen untuk terus berinovasi, memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada, serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem yang baru, kami berhasil menjangkau lebih banyak nasabah untuk menggunakan Aplikasi Jago,” kata Kharim Siregar dalam keterangan resmi, Jumat (28/4/2023). 

Dia mengungkapkan Peningkatan DPK didorong pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 158 persen (yoy) dari Rp 2,29 triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp 5,92 triliun pada kuartal I/2023.

Menurutnya, pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap dana pihak ketiga (DPK) mencapai 64 persen per akhir Maret 2023. 

Karim mengatakan hingga kuartal I/2023, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago mencapai Rp 10,84 triliun atau bertumbuh 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 6,15 triliun.

"Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra [partner], seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya," imbuhnya. 

Dalam penyaluran kredit, lanjutnya,  Bank Jago melakukannya secara hati-hati dan terukur dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 1,5 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan.

“Kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pembiayaan kepada lebih banyak nasabah tetapi dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” lanjut Kharim.

Adapun, pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah mendorong aset Bank Jago mencapai Rp 18,02 triliun dan laba sebelum pajak mencapai Rp 22 miliar per akhir Maret 2023. Sementara itu, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 79 persen yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan.

Kharim menjelaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan Bank Jago dapat bertumbuh secara berkelanjutan dengan dukungan fundamental kuat yang telah dibangun sejak tahun sebelumnya.

“Dengan aspirasi meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi finansial digital yang berfokus pada kehidupan [life-centric digital financial solution), kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi agar kami dapat menawarkan produk dan layanan keuangan yang relevan sekaligus membantu lebih banyak orang untuk meningkatkan kehidupan dan keuangannya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper