Tahun lalu, BI juga telah memutuskan untuk memperpanjang insentif berupa pelonggaran rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) diantaranya guna mendongkrak kredit pemilikan rumah (KPR) serta pembiayaan properti hingga 31 Desember 2023.
Melalui kebijakan ini, rasio LTV dan FTV kredit properti untuk semua jenis properti seperti rumah tapak, rumah susun, atau rukan jadi paling tinggi atau 100 persen.
Sementara itu, untuk sektor otomotif, BI tetap memberikan pelonggaran pada ketentuan uang muka menjadi paling sedikit nol persen. Kebijakan itu berlaku pada semua jenis kendaraaan bermotor baru.
Seiring dengan kebijakan itu, kinerja intermediasi perbankan terpantau moncer. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya telah menyalurkan kredit Rp1.205,46 triliun pada kuartal I/2023 naik 12,4 persen yoy.
“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan moncernya kinerja intermediasi Bank Mandiri salah satunya didorong oleh kebijakan makroprudensial. Menurutnya, di tengah risiko ketidakpastian yang meningkat, penyaluran kredit diharapkan akan terus tumbuh positif melihat kemampuan daya beli dan kepercayaan diri masyarakat yang juga mulai pulih dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga
Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Aestika Oryza Gunarto juga menyebutkan kebijakan insentif dari BI dapat mendorong bisnis salah satunya bisnis KPR untuk tumbuh tinggi. BRI sendiri telah menyalurkan kredit Rp1.180,12 triliun pada kuartal I/2023, tumbuh 9,7 persen yoy.
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) Lani Darmawan mengatakan kebijakan makroprudensial dari BI itu telah mendorong kinerja kredit pada sektor kredit kendaraan bermotor (KKB). Secara umum, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit Rp201,05 pada kuartal I/2023, tumbuh 10,1 persen yoy.
"Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan dobel digit," katanya kepada Bisnis.