Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan layanan digital PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memasuki hari ke-empat. Seiring dengan hal tersebut, teknologi yang digunakan tak luput jadi perbincangan hangat warganet.
Melalui akun media sosialnya, nasabah pengguna akun @Strategi_Bisnis menjelaskan hingga pagi ini, (11/5/2023) layanan digital BSI Mobile tercatat belum mengalami pemulihan. Cuitan tersebut kemudian dibanjiri retweet dan komen warganet lain yang turut memberikan tanggapannya.
"Di IT mah banyak yang tanpa sertifikat atau ijazah malah lebih jago execute," tulis akun @txtdranakmama.
Kemudian akun @Dennyseggssegar "Yup, Bill Gates sama mendiang Steve Jobs ga lulus S1 hebat-hebat saja tuh. Lagian kan dah biasa adagium di IT kalau gelar apalagi strata pendidikan ga menentukan wkwk," tulisnya.
Assalamualaikum, Sahabat Syariah!
— Bank Syariah Indonesia (@bankbsi_id) May 9, 2023
Minsy mau ingetin kalian untuk selalu hati-hati terhadap akun palsu yang mengatasnamakan BSI seperti ini. pic.twitter.com/Taj8mDaIIX
Terbaru, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.
“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery.
Baca Juga
Adapun terkait dengan adanya serangan cyber, lanjutnya, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.
“Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.
Hery pun menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah.
Pihaknya juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.