Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layanan Mobile Banking BSI (BRIS) Masih Gangguan, Warganet Riuh Soroti Teknologi

Gangguan layanan digital PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memasuki hari ke-empat. Seiring dengan hal tersebut, warganet terus mempertanyakan TI perusahaan.
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA -  Gangguan layanan digital PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memasuki hari ke-empat. Seiring dengan hal tersebut, teknologi yang digunakan tak luput jadi perbincangan hangat warganet.

Melalui akun media sosialnya, nasabah pengguna akun @Strategi_Bisnis menjelaskan hingga pagi ini, (11/5/2023) layanan digital BSI Mobile tercatat belum mengalami pemulihan. Cuitan tersebut kemudian dibanjiri retweet dan komen warganet lain yang turut memberikan tanggapannya.

"Di IT mah banyak yang tanpa sertifikat atau ijazah malah lebih jago execute," tulis akun @txtdranakmama.

Kemudian akun @Dennyseggssegar "Yup, Bill Gates sama mendiang Steve Jobs ga lulus S1 hebat-hebat saja tuh. Lagian kan dah biasa adagium di IT kalau gelar apalagi strata pendidikan ga menentukan wkwk," tulisnya.

Terbaru, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery.

Adapun terkait dengan adanya serangan cyber, lanjutnya, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut.

“Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.

Hery pun menegaskan komitmen BSI sebagai institusi perbankan untuk terus memperkuat pertahanan dan keamanan cyber, terutama demi kepentingan nasabah.

Pihaknya juga tidak henti mengingatkan nasabah untuk terus menjaga kewaspadaan dan berhati-hati terhadap berbagai bentuk modus penipuan serta kejahatan digital yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper