Bisnis.com, JAKARTA — Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz Indonesia Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) mencatatkan total investasi pada aset neto mencapai Rp7,37 triliun sepanjang 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Jumat (12/5/2023), total investasi pada aset neto tersebut naik 24,37 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya bernilai Rp5,93 triliun pada 2021.
Rinciannya, investasi deposito berjangka menjadi salah satu pendorong pertumbuhan DPLK Allianz Indonesia sepanjang 2022. Nilainya tumbuh 32,48 persen yoy dari Rp2,8 triliun menjadi Rp3,72 triliun.
Selain itu, DPLK Allianz Indonesia juga mengalami pertumbuhan investasi pada saham sebesar 20,17 persen yoy. Alhasil, saham yang dimiliki DPLK Allianz Indonesia naik dari Rp684,14 miliar menjadi Rp822,12 miliar.
Dengan demikian, aset netto yang dibukukan DPLK Allianz Indonesia sepanjang 2022 mencapai Rp7,46 triliun. Posisi itu meningkat 13,06 persen yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya bernilai Rp6,6 triliun.
Beralih ke perhitungan hasil usaha, DPLK Allianz Indonesia membukukan pendapatan investasi sebesar Rp360,85 miliar pada 2022 atau tumbuh tipis 0,82 persen yoy dari Rp357,9 miliar.
Baca Juga
Secara detail, pos bunga atau bagi hasil mengalami pertumbuhan hingga 11,30 persen yoy menjadi Rp297,69 miliar dari semula Rp267,47 miliar. Sementara itu, dividen juga terpantau naik 76,08 persen yoy dari Rp9,99 miliar menjadi Rp17,59 miliar.
Namun, DPLK Allianz Indonesia mengalami peningkatan pada beban operasional mencapai 27,46 persen yoy. Beban yang ditanggung perusahaan sepanjang 2022 naik menjadi Rp34,58 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp27,12 miliar.
Dari sana, hasil usaha setelah pajak yang dimiliki DPLK Allianz Indonesia menyusut tipis 1,90 persen yoy. Posisinya menyusut dari Rp330,03 miliar pada 2021 menjadi Rp323,75 miliar pada 2022.