Bisnis.com, JAKARTA— Pembiayaan kendaraan listrik beberapa perusahaan leasing meningkat pada kuartal I/2023. Kendati demikian, porsinya masih sangat kecil apabila dibandingkan dengan kendaraan konvesional.
Pembiayaan mobil konvesional baik baru maupun bekas masih mendominasi kinerja leasing pada awal tahun ini. PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) atau Clipan Finance misalnya yang mencatatkan pembiayaan baru Rp2,8 triliun per April 2023. Namun pembiayaan mobil listrik baru yang dicatatkan perusahaan mencapai Rp53,5 miliar atau sekitar 140 unit.
“Pembiayaan 140 unit itu sekitar Rp53,5 miliar yang kami biayai [pokok hutang], karena mobil listrik biasa DP-nya [down payment] besar di atas 25 persen,” kata Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo kepada Bisnis, Senin (15/5/2023).
Meskipun demikian, Harjanto menyakini bahwa pembiayaan mobil listrik akan meningkat meskipun porsinya belum besar. Dia memprediksi Clipan Finance mampu membukukan pembiayaan 400 unit kendaraan listrik pada 2023.
Pada 2022, ada sekitar pembiayaan 175 unit mobil listrik yang dilakukan Clipan Finance. Di sisi lain, PT Bank Central Asia Finance (BCA Finance) mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik mencapai 900 unit pada Kuartal I/2023.
Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance mengatakan porsinya memang masih sangat kecil. Terutama pembiayaan baru BCA Finance masih didominasi pembiayaan mobil baru.
Baca Juga
Pembiayaan baru per April 2023 mencapai Rp13,1 triliun atau naik 25,9 persen dibanding periode sama pada tahun lalu.
Roni menambahkan pihaknya tidak menentukan target untuk pembiayaan kendaraan listrik pada tahun ini. Dia mengatakan masalah pada pembiayaan EV mobil listrik yakni produksinya yang masih sangat sedikit.
“Walaupun kami set target besar, tapi tidak ada barang yang bisa kami biayai,” kata Roni kepada Bisnis, Senin (15/5/2023).
Pada kesempatan berbeda, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyebutkan pembiayaan kendaraan listrik meningkat pada awal 2023. Meskipun porsinya masih kecil dibandingkan pembiayaan kendaraan konvesional hingga multiguna.
Berdasarkan catatan Kuartal I/2023, pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp20 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yakni Rp500 juta. Sementara itu, pembiayaan kendaraan listrik sepanjang 2022 mencapai Rp30 miliar.
Deputy Director Adira Finance Harry Latif mengatakan masih belum banyak merek yang tercover pembiayaan Adira Finance pada Kuartal I/2022. Pada Kuartal III sampai IV pihaknya mulai membiayai 12-13 merek kendaraan listrik.
“Kalau secara rupiah memang masih kecil, namun memang ada peningkatan kontribusi walaupun masih di bahwa 1-2 persen,” kata Harry dalam acara Halabihalal di Jakarta Pusat, Selasa (9/5/2023).
Secara keseluruhan, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp10,6 triliun atau naik 48 persen dibandingkan periode sebelumnya pada kuartal I 2023.
Porsinya yakni pembiayaan sepeda motor mencapai Rp3,9 triliun. Sisanya merupakan pembiayaan mobil Rp4,7 triliun dan pembiayaan non otomotif terutama pembiayaan kredit multiguna sebesar Rp2 triliun.
Adira Finance juga membukukan pendapatan Rp2,2 triliun dengan aset yang dikelola termasuk pembiayaan bersama dengan Bank Danamon mencapai Rp48,3 triliun.
Perusahaan mencatatkan laba bersih Rp417 miliar di kuartal pertama 2023. Angka tersebut meningkat dibandingkan tiga bulan pertama 2022, Adira Finance mencatatkan laba bersih Rp304,5 miliar.