Bisnis.com, JAKARTA— PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance), asuransi jiwa yang sebagian besar sahamnya dimiliki Dana Pensiun Pertamina (71,39 persen) mencatatkan laba bersih Rp72,49 miliar sepanjang 2022. Angka tersebut meningkat 48,08 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yakni Rp48,95 miliar.
Direktur Keuangan dan PertaLife Insurance Yuzran Bustamar mengatakan capain ini merupakan laba tertinggi sepanjang 37 tahun terakhir.
“Ini laba tertinggi setelah perusahaan berdiri 37 tahun, kami tahun lalu tertinggi juga [sebetulnya] Rp48 miliar, tapi tahun ini kami lanjutkan lagi tren Rp72,49 miliar,” kata Yuzran dalam paparannya di acara Halabihalal dan Konferensi Pers Kinerja Pertalife Insurance Tahun Buku 2022 di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Yuzran mengatakan bahwa peningkatan tersebut ditopang oleh pendapatan premi perusahaan yang tumbuh 40,39 persen menjadi Rp686,52 miliar. Tidak hanya itu, hasil underwriting juga meningkat sebanyak 40,37 persen atau Rp73,32 miliar.
Pendapatan Invetasi mencapai Rp99,97 miliar atau tumbuh 60,13 persen. Dari sisi imbal hasil jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tumbuh 11,7 persen atau Rp20,96 miliar.
Direktur Pemasaran PertaLife Insurance Haris Anwar menargetkan pertumbuhan yang agresif pada 2023. Pertama pendapatan premi ditargetkan meningkat Rp1 triliun atau naik 146,44 persen apabila dibandingkan dengan 2022.
Baca Juga
PertaLife juga melakukan peningkatan infrastruktur dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penerapan PSAK 74 dan PSAK 71. Serta digitalisasi operasional bisnis, layanan konsumen, dan pemasaran.