Bisnis.com, JAKARTA— PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) berupaya memulihkan sistem operasional pasca serangan siber yang terjadi pada perusahaan pembiayaan tersebut. Kamis (23/5/2023).
Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi mengaku pihaknya memahami kerisauan konsumen atas kejadian tersebut.
"Namun, konsumen tidak perlu khawatir karena saat ini kami sudah dalam tahap mengembalikan operational system untuk normalisasi pelayanan dan kegiatan operasional,” kata Dian Ariffahmi kepada Bisnis, Rabu (24/5/2023).
BFI Finance memastikan belum ada indikasi kebocoran data konsumen pasca terjadinya serangan siber. Dian juga mengimbau nasabah untuk memastikan mendapatkan informasi dari saluran komunikas resmi perusahaan. Selain itu, nasabah BFI Finance juga dapat melakukan pembayaran virtual melalui beberapa bank.
“Sebagai informasi progres terkini, sistem pembayaran virtual melalui beberapa bank rekanan kami dapat diakses kembali,” kata Dian.
Dian mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategi terkait serangan siber tersebut. Langkah-langkah tersebut, termasuk mengisolasi sementara beberapa sistem utama untuk mengurangi potensi terjadinya kebocoran data.
Baca Juga
“Kami juga telah menggunakan cyber security consultant untuk membantu kami menangani situasi ini. Selanjutnya, BFI Finance akan melakukan review menyeluruh untuk peningkatan dan pertahanan sistem,” tandasnya.
Sebelumnya, BFI Finance mengakui telah mengalami serangan siber. Hal tersebut berdasarkan surat yang diberikan BFI Finance kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia.
“Bersama ini kami informasikan bahwa pada 21 Mei 2023, Perseroan telah mengalami serangan siber,” tulis BFI Finance dikutip dari Keterbukaan Informasi, Kamis (23/5/2023).