Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi BRI Life (BRIlife) membukukan laba setelah pajak tumbuh 80 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar Rp112,23 miliar pada kuartal I/2023.
Direktur Keuangan BRI Life Lim Chet Ming menuturkan pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong pengelolaan profitabilitas BRILife dengan baik.
Adapun, hingga kuartal I/2023, BRI Life mencatatkan Annualized Premium Equivalent (APE sebesar) Rp845,95 miliar, tumbuh 8,8 persen secara yoy.
“Premi yang terkumpul tersebut kami kelola dengan baik, melalui pengelolaan investasi sesuai dengan kebijakan investasi yang telah kami susun, dengan mempertimbangkan karakteristik kewajiban yang ada, kualitas aset yang tersedia, dan tingkat likuiditas yang dibutuhkan untuk dapat membayar seluruh kewajiban yang jatuh tempo,” ujarnya.
Sementara dari sisi aset, BRILife membukukan pertumbuhan total aset mencapai 15,5 persen mencapai Rp23,10 triliun, tumbuh lebih dari 15,5 persen yoy pada kuartal I/2023.
Peningkatan aset tersebut juga diikuti oleh posisi kesehatan keuangan yang berada pada posisi terjaga. Hal tersebut tercermin dari rasio risk based capital (RBC) berada pada tingkat 506,1 persem, jauh di atas persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun sebelumnya, BRIlife juga turut mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2022 dengan membukukan premi bruto sebesar Rp8,78 triliun, tumbuh 29 persen yoy di tengah industri asuransi jiwa yang terkontraksi 5 persen secara yoy.
Sementara itu, premi baru ekivalen yang disetahunkan (APE) sepanjang 2022 tercatat mencapai Rp3.26 Triliun, tumbuh 28 persen secara tahunan.
Baca Juga : Pencairan Dini Polis BRI Life Naik 2 Kali Lipat |
---|
Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menegaskan dengan pencapaian ini perseroan memberikan perlindungan bagi lebih dari 22 juta pemegang polis.
“Selama 2022, perseroan membukukan pendapatan investasi neto sebesar Rp956,7 miliar, tumbuh 22 persen yoy, di tengah tekanan pasar modal dan perekonomian pascapandemi Covid-19 dan kondisi geo-politik yang ada saat ini,” papar Iwan.
Sepanjang tahun 2022, BRILife juga telah membayarkan klaim dan manfaat kepada ahli waris dan pemegang polis sebesar Rp5,05 triliun. Angka tersebut terkontraksi 12 persen secara tahunan.
Penurunan klaim dan manfaat ini utamanya dipengaruhi oleh turunnya klaim kematian karena penanganan pandemi Covid-19 yang baik oleh pemerintah.
“Semua upaya ini memungkinkan BRILife untuk dapat membukukan laba bersih pada akhir tahun 2022 sebesar Rp344,3 miliar, tumbuh 129 persen yoy,” pungkasnya.