Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) menyampaikan hasil koreksi laporan keuangan perseroan. Hingga kuartal I/2023, bank milik taipan James Riady tersebut mencatat total laba bersih sebesar Rp29,35 miliar setelah sebelumnya dicatatkan sebesar Rp30,5 miliar.
Mengacu pada laporan keuangan perseroan, kinerja positif bank dalam mencetak laba seiring dengan meningkatnya margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank tumbuh 48 basis poin (bps) menjadi 3,51 persen pada kuartal I/2023.
Di samping itu, Bank Nobu juga turut mencatatkan pendapatan bunga bersih meningkat 22 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp176,06 miliar dari posisi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp144,67 miliar.
Lebih lanjut, pendapatan berbasis komisi (fee based income) bank tumbuh 45 persen secara yoy menjadi Rp19,12 miliar pada kuartal I/2023 dari Rp13,2 miliar pada kuartal I/2022.
Seiring dengan tren positif tersebut, Bank Nobu juga terpantau berhasil menekan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) susut 74 bps menjadi 90,22 persen pada kuartal I/2023 dari 90,96 persen pada kuartal I/2022.
Dari sisi profitabilitas, NOBU membukukan imbal aset (return on asset/ROA) tumbuh 12 bps menjadi 0,70 persen, sedangkan imbal ekuitas NOBU justru bergerak melemah 59 bps ke posisi 5,12 persen.
Sementara dari sisi intermediasi, hingga Maret 2023 portofolio kredit Bank Nobu sebesar Rp12,34 triliun, angka tersebut meningkat 20 persen secara yoy dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya Rp10,28 triliun.
Baca Juga : Bank Nobu (NOBU) Catat Laba Rp30,5 Miliar pada Kuartal I/2023 Jelang Merger dengan Bank MNC |
---|
Alhasil, total aset Bank Nobu terpantau tumbuh 9 persen secara yoy menjadi Rp22,42 triliun pada kuartal I/2023. Pertumbuhan tersebut juga diikuti oleh posisi kualitas aset yang berada pada level terjaga, tercermin dari rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) secara gross berada di level 0,36 persen dan NPL net sebesar 0,23 persen.
Namun demikian, pendanaan NOBU terpantau mengalami pelandaian. Tercermin dari himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank susut 8 persen yoy menjadi Rp14,4 triliun pada Maret 2023 dari Rp15,71 triliun pada Maret 2022.
Penurunan DPK tersebut utamanya didorong oleh menyusutnya simpanan giro mencapai 11 persen yoy menjadi Rp5,12 triliun. Adapun, simpanan tabungan terkoreksi tipis 1 persen ke level Rp1,34 triliun dan deposito terkoreksi 7 persen yoy ke level Rp7,93 triliun.