Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank IBK Indonesia Tbk. (AGRS) menargetkan pertumbuhan pesat penyaluran kredit mereka pada tahun ini, yakni sebesar 30 persen secara tahunan (year on year/yoy). Untuk itu, Bank IBK Indonesia menyiapkan sejumlah strategi.
Direktur Utama Bank IBK Indonesia Cha Jae Young mengatakan meskipun ekonomi global diperkirakan akan mengalami kesulitan tahun ini, Bank IBK Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit pesat dan optimistis hal tersebut dapat tercapai. "Kami targetkan kredit naik 30 persen," katanya pada Kamis (8/6/2023) di Jakarta.
Dia mengatakan strategi yang mampu merealisasikan target kredit perseroan di antaranya fokus pada sektor korporasi serta usaha kecil dan menengah (UKM). Untuk menjalankan strategi tersebut, perseroan gencar berkerja sama, termasuk dengan perusahaan produsen baja PT Krakatau Posco.
Emiten bank berkode AGRS ini juga menjalankan kredit sindikasi untuk mendorong penyaluran kredit korporasinya.
"Dalam rangka mencapai target kredit, kami juga melakukan reorganisasi sistem internal, termasuk dengan sistem analisis kredit yang akan kita implementasikan," ujarnya.
Bank besutan Industrial Bank of Korea ini telah menyalurkan kredit Rp7,76 triliun pada kuartal I/2023 naik 25,16 persen yoy. Aset AGRS pun naik 30,56 persen yoy menjadi Rp19,18 triliun.
AGRS juga telah meraup laba bersih pada kuartal I/2023 sebesar Rp55,76 miliar, tumbuh 75 persen yoy.
Meski begitu, Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan terindikasi akan lesu pada 2023.
Dalam survei tersebut, responden memperkirakan outstanding kredit hingga akhir 2023 tumbuh 10,4 persen yoy, tetapi melambat jika dibandingkan dengan capaian pada 2022 sebesar 11,4 persen yoy.
“Walaupun tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4 persen, tetapi lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan pada 2021 sebesar 5,2 persen,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya.