Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Artha Graha Tbk. (INPC) yang dikendalikan Tomy Winata & Sugianto Kusuma (Aguan) sebagai Wakil Komisaris Utama tercatat membukukan laba bersih tumbuh 25 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba yang dibukukan INPC mencapai Rp28,42 miliar pada kuartal I/2023.
Mengutip laporan publikasi perseroan, penghijauan pada sisi bottom line tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 7 persen menjadi Rp354,59 miliar dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya Rp332 miliar.
Seiring dengan hal itu, Bank Artha Graha juga membukukan beban bunga susut 14 persen menjadi Rp117,08 miliar pada kuartal I/2023 dari Rp135,83 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank melesat 21 persen yoy ke level Rp237,5 miliar.
Lebih lanjut, bank yang juga sahamnya digenggam oleh Tomy Winata ini juga membukukan pendapatan berbasis komisi (fee based income) tumbuh dobel digit 11 persen yoy sebesar Rp12,39 miliar.
Profitabilitas bank juga terpantau didorong oleh peningkatan jumbo margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank yang menebal 185 basis poin (bps) menjadi 5,54 persen dari posisi sebelumnya 3,69 persen.
Kemudian, INPC juga mencatatkan oleh perbaikan efisiensi, tercermin dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Artha Graha yang berhasil ditekan susut 319 bps ke level 92,42 persen.
Baca Juga
Adapun, tingkat imbal balik aset (return on asset/ROA) bank juga terpantau menunjukkan tren positif, naik 16 bps menjadi 0,55 persen dan tingkat imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) naik 133 bps menjadi 4,01 persen.
Namun demikian, sisi intermediasi bank terpantau mengalami penurunan. Hingga kuartal I/2023 INPC telah menyalurkan kredit Rp10,63 triliun, turun 6 persen yoy dari Rp11,53 triliun pada kuartal I/2022.
Dari sisi pendanaan, himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank melemah 16 persen yoy menjadi Rp18,83 triliun dari Rp22,44 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pelemahan simpanan tersebut utamanya terjadi pada deposito yang susut 22 persen ke level Rp11,07 triliun, tabungan susut 5 persen menjadi Rp1,59 triliun, dan giro susut 6 persen menjadi Rp6,17 triliun.
Hingga akhir April 2023, pemegang saham INPC terdiri dari PT Cakra Inti Utama (14,38 persen), PT Pirus Platinum Murni (6,73 persen), PT Cerana Artha Putra (6,54 persen), PT Puspita Bisnispuri (5,38 persen), PT Arthamulia Sentosajaya (4,15 persen), PT Karya Nusatama Permai (3,52 persen), dan masyarakat (59,3 persen). Sedangkan dalam saham masyarakat ini, Aguan memiliki saham 2,23 persen.