Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Ina (BINA) Perkuat Bisnis Kredit Properti, Gandeng Agung Sedayu Group

Bank milik Salim Group Bank Ina (BINA) menggandeng Agung Sedayu Group dalam memperkuat bisnis kredit pemilikan properti.
Penandatanganan perjanjian Kerja Sama Penyediaan Fasilitas Kredit Pemilikan Properti di PIK 2 antara Agung Sedayu Group dan Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), Jumat (9/6/2023)/Bisnis-Arif
Penandatanganan perjanjian Kerja Sama Penyediaan Fasilitas Kredit Pemilikan Properti di PIK 2 antara Agung Sedayu Group dan Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), Jumat (9/6/2023)/Bisnis-Arif

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) memperkuat portofolio bisnis di layanan kredit pemilikan properti dengan melakukan kerja sama dengan pengembang hunian papan atas, Agung Sedayu Group.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Henry Koenaifi mengatakan bahwa kerja sama terebut merupakan bagian dari diversifikasi dan perluasan portofolio bisnis.

“Saat ini porsi terbesar kami masih di komersial. Bisnis perbankan prinsipnya kan balancing portofolio,” ujarnya kepada Bisnis di sela-sela acara Penandatanganan perjanjian Kerja Sama Penyediaan Fasilitas Kredit Pemilikan Properti di PIK 2 antara Agung Sedayu Group dan Bank Ina Perdana Tbk, Jumat (9/6/2023).

Menurutnya, pilihan Bank Ina berkerja sama dalam pembiayaan hunian di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dengan pertimbangan kawasan tersebut berkembang dengan pesat. PIK tidak sekadar tumbuh sebagai kawasan hunian, tetapi juga menjadi pusat perdagangan dan bisnis utama.

Kerja sama tersebut, kata Henry menjadi momentum penting bagi perseroan untuk memperluas layanan, terutama pembiayaan konsumer.

Dalam komposisi penyaluran kredit perseroan, porsi kredit konsumer masih tergolong kecil dibandingkan dengan segmen lain.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2023, total kredit yang disalurkan kepada pihak ketiga oleh bank dengan kode saham BINA itu senilai Rp10,69 triliun.

Dari nilai tersebut, porsi kredit modal kerja paling dominan dengan nilai hingga Rp7,19 triliun atau 67,26 persen dari seluruh kredit. Sementara itu, kredit investasi tercatat senilai Rp3,13 triliun, dan kredit konsumsi Rp369,12 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper