Bisnis.com, JAKARTA - Consumer Payment Attitudes Study 2022 Visa Indonesia mencatat adanya peningkatan penggunaan pembayaran via dompet digital mencapai 93 persen.
Presiden Direktur Visa Indonesia Riko Abdurrahman menuturkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mendorong peningkatan penggunaan pembayaran secara cashless tersebut.
Adapun, alasan keamanan dinilai masih menjadi faktor utama yang mendorong proses migrasi menuju digital society.
"Alasan mengurangi uang tunai termasuk 56 persen merasa kurang aman karena bisa jatuh atau dicuri, 53 persen lebih sering menggunakan pembayaran contactless seperti dompet digital atau kartu contactless, 48 persen merasa kurang aman karena bisa menyebarkan infeksi," jelasnya dalam agenda Contactless Talk, Jumat (9/6/2023).
Lebih lanjut, Riko menambahkan, sekitar 44 persen masyarakat bahkan berpandangan membawa uang tunai dinilai merepotkan.
Visa mencatat, migrasi kebiasaan baru tersebut umumnya terjadi pada generasi milenial dengan persentase mencapai 96 persen, boomers 95 persen, dan Gen Z sebanyak 85 persen.
Riko melanjutkan, di Indonesia uang tunai memang masih digunakan secara luas, tetapi tingkat penggunaannya dilaporkan mengalami penurunan dari 87 persen pada 2021 menjadi 84 persen pada 2022.
Adapun, transaksi pembayaran melalui aplikasi atau in-app payment tumbuh mencapai level 80 persen pada 2022 dari posisi pada tahun sebelumnya yakni 45 persen.
Kemudian, transaksi QR payment juga terpantau mengalamai kenaikan dari 50 persen pada 2021 menjadi 62 persen di 2022.
Sementara itu, penggunaan pembayaran menggunakan kartu, metode gesek tercatat masih menjadi paling dominan dengan portofolio penggunaan mencapai 59 persen, disusul oleh kartu kredit atau debit online pada 55 persen.