Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Utama Finance (MUF) membukukan laba tahun berjalan senilai Rp333 miliar sepanjang 2022.
Laba yang diraih anak usaha pelat merah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) itu melesat 225,32 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yang hanya mencetak Rp102,36 miliar.
Raihan laba Mandiri Utama Finance yang naik lebih dari tiga kali lipat itu salah satunya ditopang oleh pos pembiayaan konsumen yang tumbuh 39,55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,28 triliun menjadi Rp1,79 triliun.
Pos sewa pembiayaan Mandiri Utama Finance juga melambung hingga 384,84 persen yoy menjadi Rp10,62 miliar pada akhir Desember 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya bernilai Rp2,19 miliar.
Alhasil, total pendapatan yang dibukukan Mandiri Utama Finance mencapai Rp2,21 triliun atau naik 43,06 persen yoy dari Rp1,54 triliun.
Sementara itu, total beban yang ditanggung perusahaan juga menebal 25,99 persen yoy. Angkanya naik dari Rp1,41 triliun menjadi Rp1,78 triliun. Salah satunya diperoleh dari beban pemasaran yang meningkat 53,64 persen yoy menjadi Rp148,83 miliar dari Rp96,87 miliar.
Baca Juga
Sampai dengan 31 Desember 2022, Mandiri Utama Finance memiliki total aset senilai Rp7,56 triliun atau naik 24,10 persen yoy dari semula hanya mencapai Rp6,09 triliun.
Rinciannya, pos piutang pembiayaan konsumen neto naik 19,11 persen yoy dari Rp5,13 triliun menjadi Rp6,12 triliun. Selain itu, pos piutang sewa pembiayaan neto adalah Rp89,72 miliar dari sebelumnya Rp40,4 miliar dengan pertumbuhan mencapai 122,05 persen.
Dari sana, total liabilitas yang ditanggung MUF naik 20,69 persen yoy dari Rp5,47 triliun menjadi Rp6,61 triliun. Sedangkan total ekuitas menjadi Rp956,53 miliar atau meningkat 54,18 persen yoy dari Rp620,39 miliar.