Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Digital Banking Melesat, Pembayaran via Kartu Makin Ditinggal

Transaksi digital banking semakin meningkat pesat, dengan capaian pertumbuhan yang melampaui pembayaran melalui kartu ATM dan kartu kredit.  
Transaksi digital banking semakin meningkat pesat, dengan capaian pertumbuhan yang melampaui pembayaran melalui kartu ATM dan kartu kredit. /Bisnis-Abdurachman
Transaksi digital banking semakin meningkat pesat, dengan capaian pertumbuhan yang melampaui pembayaran melalui kartu ATM dan kartu kredit. /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Transaksi digital banking tercatat semakin meningkat pesat, dengan capaian pertumbuhan yang terpaut jauh dari pembayaran melalui kartu ATM dan kartu kredit. 

Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi digital banking pada Mei lalu tumbuh sebesar 31,83 persen secara year-on-year (yoy), sementara transaksi melalui kartu seperti ATM dan kartu kredit hanya mencatatkan kenaikan 8,31 persen. 

Sementara itu, sampai dengan April 2023, nominal transaksi digital banking telah mencapai Rp4.264,71 triliun. Perolehan ini cukup kontras dengan realisasi kartu ATM, debet, dan kredit yang membukukan nominal transaksi Rp738,33 triliun pada periode yang sama. 

“Transaksi sistem pembayaran terus naik dengan stabilitas sistem yang terjaga dan layanan pembayaran digital yang semakin meningkat,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers pada Kamis (22/6/2023). 

Melesatnya pembayaran secara digital turut tecermin dari nilai transaksi BI Fast Payment atau BI-Fast, yang pada Mei 2023 mencatatkan nilai transaksi Rp462 triliun dengan volume transaksi tembus hingga 161,2 juta. 

Selain itu, adopsi Kode QR Standard Indonesia atau QRIS juga semakin meluas. Hal ini tecermin dari jumlah pengguna dan merchant QRIS yang kini masing-masing telah mencapai 35,80 juta dan 26,1 juta. Adapun total volume transaksi mencapai 744 juta. 

Di sisi lain, masifnya peningkatan tren pembayaran secara digital telah membuat jumlah kantor bank umum dan kantor cabang terus menyusut tiap tahunnya. Hingga Maret 2023, sudah ada 401 kantor bank umum yang ditutup. 

Menyitir laporan Statistik Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah kantor bank umum di Indonesia per Maret 2023 mencapai 24.976. Angkanya ini turun 401 dibandingkan jumlah kantor cabang bank umum pada Desember 2022 yang mencapai 25.377.

Jika dikomparasikan secara tahunan, jumlah kantor bank umum yang telah gugur mencapai 1.049 kantor, sebab jumlah kantor bank umum per Maret 2022 masih sebanyak 26.025 kantor.

Begitu pula dengan kantor cabang bank yang terus menurun. Pada kuartal pertama tahun lalu, jumlah kantor cabang bank mencapai 3.575 kantor. Namun, berselang setahun, jumlah itu turun menjadi 3.450 atau sebanyak 125 kantor cabang ditutup pada kuartal I/2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper