Bisnis.com, JAKARTA— Asuransi perjalanan diproyeksikan tumbuh pascapandemi Covid-19. Pasalnya kebutuhan akan perlindungan perjalanan meningkat seiring dengan banyaknya masyarakat yang melakukan travelling.
President Director of PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk Edhi Tjahja Negara mengatakan asuransi perjalanan diharapkan tumbuh sebesar 17,3 persen secara global di tahun ini. Pihaknya juga yakni bahwa pasar di Indonesia akan jauh melampaui angka tersebut.
“Travelling adalah kegiatan yang sangat populer di pasar ini dan kebutuhan akan perlindungan terhadap risiko dipahami dengan baik. Serapan asuransi perjalanan dari Zurich sangat positif tahun ini,” kata Edhi kepada Bisnis, Senin (10/7/2023).
Edhi menambahkan menyusul dengan dicabutnya status pandemi Covid-19 di Indonesia pada 2023, Zurich pun mencatat peningkatan total jumlah polis asuransi perjalanan yang signifikan diterima oleh perusahaan pada semester pertama tahun 2023 hingga 800 persen dibandingkan di semester pertama 2022.
Hal tersebut menurut Edhi didorong pemahaman masyarakat saat yang lebih baik akan manfaat dari asuransi perjalanan yang memberikan perlindungan terhadap potensi risiko yang mungkin muncul selama perjalanan.
Edhi menjelaskan bahwa Zurich menyediakan perlindungan menyeluruh untuk mendukung kebutuhan perlindungan nasabah selama melakukan perjalanan mereka, baik domestik, regional, maupun seluruh dunia.
Baca Juga
“Premi dimulai dari Rp25.000 dan pilihan dapat disesuaikan tergantung ke mana nasabah bepergian, seberapa besar perlindungan yang nasabah inginkan, dan apa yang ingin nasabah lakukan dalam perjalanan mereka,” katanya.
Sebagai contoh, Edhi menjelaskan Zurich menawarkan polis perjalanan pulang-pergi, sekali jalan, atau tahunan dengan cakupan basic, executive, atau premiere. Serta dengan pilihan tambahan untuk aktivitas, seperti olahraga petualangan.
“Asuransi perjalanan penting untuk menjamin ketenangan pikiran selama perjalanan. Dengan perlindungan dari Zurich, nasabah dapat menerima ganti rugi atas perjalanan mereka jika nasabah membutuhkannya, seperti pembatalan atau perubahan perjalanan, keterlambatan bagasi dan barang-barang pribadi, atau untuk biaya medis dan darurat lainnya,” tandas Edhi.
