Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) didominasi dana murah atau current account saving account (CASA) hingga lebih dari 80 persen. Oleh karena itu kendati ada kenaikan bunga deposito, beban dana tidak memberatkan perseroan.
Executive Vice President (EVP) Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan secara keseluruhan, kinerja dana pihak ketiga (DPK) tetap kokoh, di mana total DPK secara bank only tercatat mencapai Rp1.041 triliun per Mei 2023.
"Rasio CASA terhadap total DPK mencapai 82 persen, dengan biaya dana yang murah dan stabil," ujarnya Selasa (11/7/2023).
BCA diketahui telah meningkatkan suku bunga deposito rupiah secara bertahap, dengan kisaran 2 persen hingga 4 persen per 1 Maret 2023.
Lebih rinci, BCA menaikkan suku bunga deposito IDR hingga 100 basis poin (bps) untuk jangka waktu tiga bulan, mencapai sebesar 4 persen. Adapun, untuk jangka waktu 6 bulan, suku bunga deposito IDR naik 50 basis poin (bps) menjadi 2,50 persen.
Soal kebijakan menaikkan suku bunga deposito pun dinilai tidak akan membawa dampak signifikan terhadap biaya dana atau cost of fund (CoF) perseroan.
Cost of fund adalah total biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.
"Kenaikan suku bunga deposito tersebut tidak berdampak signifikan terhadap cost of fund BCA, mengingat porsi deposito hanya berkisar 19 persen dari total Dana Pihak Ketiga [DPK] per Maret 2023," pungkasnya.
Sepanjang kuartal I/2023, BCA meraup dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp1.038,75 triliun, naik 4,1 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) juga naik 5,7 persen yoy menjadi Rp843,33 triliun.
Sementara itu, melansir dari laporan LPS nasabah perbankan saat ini masih memilih menyimpan uang di bank yang terlihat dari kenaikan nominal sertifikat deposito sebesar 9,8 persen MoM atau tertinggi dibandingkan dengan jenis simpanan lain.
Adapun, total rekening simpanan bank umum pada Mei 2023 mencapai 516,52 juta rekening, naik 0,95 mtm. Jumlah rekening simpanan terbanyak terdapat pada tiering simpanan di bawah Rp100 juta yang mencakup 98,7 persen dari total 516.5 juta rekening simpanan.
Seluruh jenis simpanan pun mengalami kenaikan dengan jumlah rekening terbesar pada Sertifikat Deposito sebesar 27,1 persen mtm.