Bisnis.com, JAKARTA— PT KB Finansia Multi Finance (Kreditplus) menilai obligasi yang menawarkan kupon atau suku bunga besar akan menarik minat banyak investor. Namun suku bunga yang besar juga akan memberikan tambahan beban untuk perseroan.
Terkait hal tersebut, Direktur Kreditplus Peter Halim mengatakan bahwa perseoran lebih memilih untuk mengambil posisi di tengah.
“Di mana akan memberikan keseimbangan antara demand di market dan juga beban yang akan di kelola perseroan di masa depan,” kata Peter saat dihubungi Bisnis, Senin (24/7/2023).
Selain itu Peter menambahkan untuk meningkatkan nilai obligasi, pihaknya berupaya untuk terus menjaga kinerja perseroan.
Dia mengatakan bahwa saat ini perseroan telah mendapat peringkat AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia untuk Peringkat Nasional Jangka Panjang Perseroan maupun Obligasi yang diterbitkan, di mana peringkat ini merupakan peringkat tertinggi dengan risiko default terendah.
“Kami percaya hal ini akan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli obligasi kami,” katanya.
Baca Juga
Peter menambahkan Kreditplus berencana untuk terus melakukan penerbitan obligasi-obligasi berikutnya sebagai salah satu upaya untuk mendiversifikasi sumber pendanaan perseroan dan untuk terus hadir di tengah masyarakat Indonesia.
Pada Juni 2023, Kreditplus telah menerbitkan Obligasi II KB Finansia Multi Finance Tahun 2023 sebesar Rp1 triliun RupiahObligasi II KB Finansia Multi Finance Tahun 2023 tersebut terdiri dari dua seri, yaitu Seri A sebesar Rp 500 Miliar dengan tingkat suku bunga 6,20 persen dan Seri B sebesar Rp 500 Miliar dengan tingkat suku bunga 7,30 persen.
Pada penerbitan kali ini, Peter menyebut perseroan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed empat kali. Dengan demikian, lanjut dia walaupun berada di tengah rezim suku bunga tinggi, tingkat kupon yang ditawarkan masih kompetitif.