Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatatkan saldo dana kelolaan Rp166,54 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan yang target yang ditetapkan Rp156,23 triliun.
Dana kelolaan ini juga meningkat 4,88 persen apabila dibandingkan periode 2021 yang mencapai Rp158,79 triliun.
Dikutip dari Harian Bisnis Indonesia edisi, Rabu (26/7/2023) perolehan nilai manfaat BPKH mencapai Rp10,18 triliun. Capain ini lebih rendah 3,12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp10,51 triliun.
Kendati demikian, realisasi tersebut lebih tinggi dari yang ditargetkan untuk 2022 yakni Rp9,07 triliun.
Pada 2022, BPKH juga mencatatkan jumlah penyaluran program kemaslahatan Rp130 miliar yang terdiri dari pendidikan dan dakwah, sosial keagamaan, pelayanan haji, kesehatan, sarana prasarana peribadatan, serta ekonomi umat.
Jumlah penyaluran tersebut turun 31,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp189 miliar. Dalam laporan operasional induk, BPKH juga mencatatkan surplus Rp3,4 triliun pada 2022.
Baca Juga
Selain itu, jumlah aset yang diperoleh mencapai Rp168 triliun atau naik 5 persen dibandingkan pada 2021 yakni Rp160 triliun. Jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp147 triliun atau naik 3,5 persen dari Rp142 triliun pada 2021.
Laporan keuangan per 31 Desember 2022 tersebut telah telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).