Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Separuh Tahun, BUMN Indonesia Re Laporkan Rugi Bersih Rp6,25 Miliar

Reasuransi pelat merah raksasa milik negara, Indonesia Re mengumumkan membukukan rugi bersih Rp6,25 miliar sepanjang semester I/2023.
Logo Indonesia RE
Logo Indonesia RE

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan reasuransi pelat merah PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mencatatkan rugi bersih Rp6,25 miliar sepanjang semester I/2023.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, rugi Indonesia Re ini menipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp45,29 miliar.

Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menuturkan pemangkasan rugi tertolong perbaikan portofolio bisnis perusahaan di sektor reasuransi jiwa dan reasuransi umum. Dia mengatakan sejumlah treaty bekinerja buruk telah diakhiri. Sedangkan treaty lainnya juga dilakukan perbaikan. 

“Yang paling berdampak saat ini kami rasakan adalah di lini bisnis asuransi harta benda [property] dan engineering, di mana kami melihat upaya perbaikan portofolio, ini berdampak paling signifikan saat ini,” kata Delil kepada Bisnis, Kamis (27/7/2023).

Delil menyebutkan untuk Indonesia Re juga melakukan perbaikan dengan pengelolaan dampak dari klaim asuransi kredit, memperbaiki syarat dan ketentuan (term and condition), renewal treaty, serta pembaruan risiko individu melalui fakultatif.

Dalam periode ini, Indonesia Re mencatatkan pendapatan premi senilai Rp3,12 triliun atau naik 3,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari semula Rp3 triliun. Alhasil, total premi bruto perusahaan meningkat 5,60 persen yoy dari Rp2,4 triliun menjadi Rp2,53 triliun.

Meski demikian, total liabilitas yang ditanggung perusahaan terpantau meningkat 7,09 persen yoy menjadi Rp7,64 triliun, sedangkan total ekuitas naik 1,62 persen yoy menjadi Rp2,66 triliun.

Dari sisi klaim, Indonesia Re mencatatkan penurunan beban klaim sebesar 16,20 persen yoy atau turun dari Rp1,94 triliun per Juni 2022 menjadi Rp1,63 triliun pada Juni 2023.

Sampai dengan 30 Juni 2023, total aset yang dimiliki Indonesia Re naik 4,78 persen yoy menjadi Rp10,75 triliun dari sebelumnya mengantongi Rp10,26 triliun.

Rasio risk-based capital (RBC) Indonesia Re meningkat menjadi 132,30 persen pada 30 Juni 2023, membaik jika dibandingkan dengan posisi yang sama 2022 di level 130,36 persen.

Ke depan, Delil mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus melakukan perbaikan kualitas portofolio yang diharapkan dapat mengurangi tingkat klaim. Selain itu, perusahaan juga akan memperbaiki suku premi, term and condition, serta hasil bisnis atau hasil underwriting bersih.

Dia memperkirakan pada tahun ini perusahaan diperkirakan akan menutup tahun dengan level gross premi dan top line yang kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya.

“Tapi kami berharap hasil underwriting bersih bisa membaik secara signifikan dan bisa menutup tahun ini dengan profit setelah di dua tahun terakhir Indonesia Re mencatat kerugian,” ungkapnya.

Delil menuturkan bahwa dengan sejumlah racikan strategi yang dilakukan, Indonesia Re optimistis dapat membalikkan rugi menjadi laba pada akhir 2023, salah satunya dengan transformasi di bidang operasional melalui perbaikan bisnis data dan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

“Kami insya Allah optimis bahwa tahun ini mestinya menjadi turning point kami untuk membalik kerugian di dua tahun terakhir, 2021-2022, menjadi profit di tahun 2023,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper