Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Cetak Laba Rp770,5 Miliar pada Semester I/2023

Bank Jateng berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp770,5 miliar selama enam bulan pertama pada 2023.
Kantor Bank Jateng/bankjateng.co.id
Kantor Bank Jateng/bankjateng.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) membukukan laba bersih sebesar Rp770,5 miliar selama semester I/2023.

Capaian tersebut turun 16 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp918,6 miliar.

Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Jumat (28/7/2023), penyusutan laba Bank Jateng sejalan dengan penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 10 persen yoy menjadi Rp2,27 triliun. 

Adapun, pendapatan bunga tumbuh 5 persen yoy menjadi Rp770,5 miliar. Sementara itu, beban bunga naik 59 persen sebesar Rp1,1 triliun (yoy) dari yang sebelumnya Rp700,2 miliar. 

Bank Jateng mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen menjadi Rp54,7 triliun (yoy), angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu Rp49,9 triliun. 

Alhasil, aset Bank Jateng naik 2 persen (yoy) menjadi Rp81,95 triliun pada Juni 2023, dari sebelumnya Rp80,41 triliun pada Juni 2022. 

Sementara itu, portofolio tabungan dan deposito secara berturut-turut tercatat naik 4 persen (yoy) dan 17 persen (yoy) senilai Rp24,2 triliun dan Rp28,3 triliun.

Dengan adanya pertumbuhan pada sisi pendanaan, rasio likuiditas (loan to deposit ratio/LDR) bank tercatat mengalami peningkatan sebesar 1.298 bps menjadi 95,74 persen.

Rasio biaya operasional Bank Jateng terhadap pendapatan operasional (BOPO) pun naik 818 basis poin (bps) menjadi ke level 74,55 persen (yoy)  pada semester I/2023 dari 66,37 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan penurunan rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) 879 bps menjadi 16,34 persen. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) juga turun 64 bps menjadi 2,33. 

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross naik 13 bps menjadi 2,83 persen, sementara NPL net naik tipis 2 bps menjadi 0,04 persen. 

Dalam hal pendanaan, bank menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp18,8 triliun. DPK Bank Jateng mengalami penyusutan sebesar 5 persen menjadi Rp60,7 triliun (yoy) dari tahun sebelumnya Rp63,8 triliun. 

Dana murah atau current account savings account (CASA) bank pun mencatatkan pelemahan sebesar 18 persen yoy menjadi Rp32,4 triliun dari sebelumnya Rp39,6 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper