Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sukses meraup laba bersih Rp40,51 miliar pada paruh pertama tahun ini atau semester I/2023, naik 40,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, laba Bank Jago didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp832,46 miliar, tumbuh 29,85 persen yoy.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga naik 169,7 persen yoy menjadi Rp16,56 miliar. Lalu, pendapatan lainnya tumbuh enam kali lipat atau 521,73 persen yoy menjadi Rp75,79 miliar pada paruh pertama 2023.
Rasio profitabilitas ARTO pun membaik. Tercatat, rasio imbal balik ekuitas (return on equity/ROE) Bank Jago naik dari 0,76 persen pada Juni 2022 menjadi 1,13 persen pada Juni 2023. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank bertahan di level 0,57 persen.
Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan kinerja keuangan Bank Jago hingga kuartal II/2023 menunjukkan momentum yang baik dan on the right track.
"Kami ingin menumbuhkan bisnis kami lebih besar lagi dengan terus berinovasi sebagai bank berbasis teknologi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital,” jelas Arief dalam keterangan tertulis pada Senin (31/7/2023).
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, emiten bank digital berkode ARTO ini berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp11,2 triliun pada semester I/2023, tumbuh 54 persen yoy.
Bank Jago melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Sementara itu, aset Bank Jago juga naik 29 persen yoy menjadi Rp18,9 triliun pada paruh pertama 2023.
Bank Jago juga berhasil mengelola kualitas asetnya. Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross turun dari level 2,7 persen pada Juni 2022 menjadi 1,2 persen pada Juni 2023. Lalu, NPL nett susut dari 1,41 persen pada Juni 2022 menjadi 0,19 persen pada Juni 2023.
Dari sisi pendanaan, Bank Jago telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp10,1 triliun, tumbuh 65 persen yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK Bank Jago sebesar 71,4 persen, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6 persen.