Bisnis.com, JAKARTA - Pada hari ini, Rabu (9/8/2023) dua anggota dewan komisioner baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan dilantik. Sejumlah pekerjaan rumah pun menanti keduanya.
Dua anggota DK baru tersebut yaitu Agusman sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK.
Lalu, Hasan Fawzi sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK.
Kedua jabatan itu merupakan penambahan dewan komisioner yang menjadi amanat UU No.4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan alias omnibus law keuangan.
Baca Juga : Agusman dan Hasan Fawzi Resmi Bertugas Sebagai Komisioner OJK, Pengambilan Sumpah Besok (9/8) |
---|
Agusman dan Hasan Fawzi akan melakukan pengucapan sumpah jabatan di hadapan Ketua Mahkamah Agung RI pada pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, pada Senin (10/7/2023), keduanya telah diputuskan terpilih sebagai anggota baru DK OJK oleh DPR setelah menjalani fit and proper test.
Sejumlah tantangan dan pekerjaan rumah pun telah menanti keduanya. Hasan Fawzi, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan BEI, diharapkan dapat membenahi dan mengembangkan industri kripto di Tanah Air.
Pengamat Pasar Kripto Desmond Wira sebelumnya menyampaikan harapan agar industri kripto di Indonesia lebih maju lagi usai DPR memilih anggota DK OJK baru yang membawahi industri ini. "Terutama untuk urusan regulasi dan keamanan bagi masyarakat yang mau membeli aset kripto," katanya.
Desmond juga menyatakan saat ini pasar aset kripto di Indonesia masih stagnan karena tidak banyak sentimen yang mendukung industri kripto di Tanah Air. Sementara, saat menjalani fit and proper test bulan lalu, salah satu yang ditekankan oleh Hasan Fawzi adalah perlindungan investor kripto.
"Instrumen yang tidak bisa dihindari dan sudah terlanjur ada di pasar memanfaatkan kekosongan peraturan, salah satunya kripto ini. Oleh karena itu jika saya terpilih maka saya akan membuat regulasi yang melindungi investor kripto," ujar Hasan Gedung DPR/MPR pada Senin, (10/7/2023).
Strategi Hasan Fawzi selanjutnya jika terpilih menjadi anggota Dewan Komisioner OJK periode 2023-2028 yakni normalisasi pengaturan dan pengawasan OJK yang mendukung inovasi pengembangan, berimbang, dan kolaboratif.
Dia mengatakan perlu adanya optimalisasi program literasi, inklusi, dan pemanfaatan inovasi teknologi sektor keuangan, termasuk aset kripto. Menurutnya, saat ini investasi aset kripto masih bersifat eksklusif, sehingga ke depan dia akan menjadikan aset kripto dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Beberapa visi dan misi Hasan lainnya di antaranya yaitu variasi strategi dan program inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital dan aset kripto.
Selanjutnya, akselerasi pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi baru, sinergi dan kolaborasi membangun industri, serta integritas pasar melalui pengembangan ekosistem industri dan transformasi kelembagaan.
Sementara, Agusman yang akan membawahi sejumlah industri keuangan nonbank, salah satunya fintech. Sektor fintech menjadi sorotan dengan beberapa kasus pinjaman macet di beberapa peer to peer lending (P2P lending), seperti Tanifund dan Investree.
Berdasarkan data statistik Fintech Lending yang dirilis OJK, per Mei 2023 nilai outstanding pinjaman macet lebih dari 90 hari di P2P lending pada kategori perseorangan mencapai Rp1,73 triliun.
Nilai ini membengkak 113,25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu senilai Rp810,74 miliar.
Satgas Waspada Investasi (SWI) OJK juga mencatat masih menerima ribuan pengaduan spesifik jasa keuangan tanpa izin dan paling banyak berasal dari pinjaman online (pinjol) ilegal.
Pada fit and proper test berlangsung, Agusman menilai keberadaan 102 pemain fintech P2P lending yang berizin dan terdaftar di OJK harus dioptimalkan agar lebih bermanfaat bagi masyarakat yang sulit mendapatkan akses keuangan.
"Secara waktu berjalan, kami akan carikan angka [pemain P2P lending] yang pas, tetapi angka 102 ini akan kami optimalkan sampai bermanfaat bagi masyarakat luas," ujarnya.
Agusman juga akan membawahi industri pembiayaan atau leasing. Ketua Umum APPI Suwandi mengatakan Agusman perlu meneruskan tongkat estafet dengan menjaga dan meningkatkan kinerja industri pembiayaan yang telah dijalankan Komisioner OJK sebelumnya, yaitu Ogi Prastimiyono.
Ogi diketahui menjabat Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dan kini menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK.
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo menyampaikan DPR menginginkan adanya keseimbangan antara pro industri dan pro konsumen dari anggota DK baru OJK.
Lebih lanjut, Andreas berharap agar paparan presentasi yang disampaikan dalam uji kelayakan dan kepatutan bisa berjalan sesuai yang direncanakan. Tak tanggung-tanggung, Andreas menyatakan DPR akan menagih apa yang telah disampaikan oleh Hasan Fawzi dan Agusman saat fit and proper test.
"Itu akan kita tagih. Secara spesifik saya tekankan bagaimana supaya market conduct tidak membuat suatu perlakuan khusus terhadap asosiasi. Jangan sampai peran dari regulator itu diambil alih oleh asosiasi karena kita ingin menumbuhkan industri yang berdaya saing secara global tetapi juga kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," pungkas Andreas.