Bisnis.com, JAKARTA - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) akan menjual bisnis consumer banking kepada UOB Indonesia akhir tahun ini. Sementara di tengah persiapan penjualan, kinerja consumer banking Citibank Indonesia tetap moncer.
CEO Citibank, N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan lini bisnis konsumer Citibank pada paruh pertama 2023 tumbuh dobel digit. "Walaupun lini bisnis ini akan dijual akhir tahun, tetapi momentumnya tetap very strong," katanya dalam acara Konferensi Pers Economic Outlook & Pemaparan Kinerja Keuangan Citi Indonesia Kuartal II/2023 pada Kamis (10/8/2023).
Pada lini bisnis ini, Batara menyebutkan jumlah akuisisi nasabah baru kartu kredit melalui saluran digital meningkat secara signifikan sebesar 86 persen per akhir kuartal II/2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy).
Bisnis kartu kredit Citibank Indonesia juga telah mencapai pemulihan penjualan ke tingkat pra-pandemi. "Bisnis ini didorong oleh segmen food and beverage serta travel. Dua-duanya ini tumbuh saat post Covid-19 opening up," kata Batara.
Di tengah proses divestasi bisnis konsumer, bank juga berhasil menjaga pertumbuhan nasabah baru di segmen Citigold sebesar 5 persen yoy dan membukukan penjualan bersih yang positif dari bisnis wealth management serta mengalami kenaikan pendapatan sebesar 11 persen dari bisnis bancassurance.
Akan tetapi, Citibank Indonesia akan menjual bisnis konsumernya ke UOB. Transaksi penjualan bisnis konsumer Citibank Indonesia ini mencakup bisnis retail banking dan kartu kredit, namun tidak termasuk bisnis institutional banking.
“Citi telah menandatangani perjanjian jual dan beli aset serta liabilitas bisnis consumer banking dengan UOB untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra kami. Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesai pada semester II/2023. Hingga proses pengalihan usai, kami tetap berkomitmen untuk melayani dan mendukung nasabah kami," kata Batara.
Sebelumnya, Batara juga menjelaskan latar belakang Citibank Indonesia menjual bisnis konsumer ke UOB Indonesia yaitu karena sudah masuk ke dalam rangkaian strategi global pada 2021. Menurutnya, penjualan bisnis konsumer ke UOB Indonesia bukan karena alasan lesunya kinerja di lini bisnis tersebut di Citibank.
"Ini tidak ada hubungannya dengan opportunity [bisnis konsumer] di Indonesia. Fokus kami sekarang di institutional banking," ujar Batara.
Citibank Indonesia sendiri telah membukukan laba bersih sebesar Rp1,15 triliun sepanjang paruh pertama 2023 atau semester I/2023, naik 54,07 persen yoy.
Akan tetapi, penyaluran kredit keseluruhan Citibank Indonesia turun 1,12 persen yoy, menjadi Rp43,24 triliun. Sementara, aset bank naik 5,67 persen yoy menjadi Rp97,4 triliun.
Dari sisi pendanaan, Citibank Indonesia telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp70,31 triliun, naik 3,23 persen yoy menjadi Rp70,31 triliun. Sementara dana murah atau current account saving account (CASA) turun 6,45 persen yoy menjadi Rp53,2 triliun.