Bisnis.com, JAKARTA -- Dua direksi PT Bank Mandiri (persero) Tbk. (BMRI), yakni Agus Dwi Handaya dan Timothy Utama terpantau menyerok saham BMRI pada awal bulan ini dengan nilai mencapai Rp2,59 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Agus Dwi Handaya yang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri membeli saham BMRI sebanyak 350.000 lembar pada 4 Agustus 2023.
Agus menyerok saham BMRI pada harga Rp5.775. Alhasil, nilai transaksi pembelian saham BMRI oleh Agus mencapai Rp2,02 miliar.
Kemudian, Timothy Utama sebagai Direktur Teknologi Bank Mandiri juga menyerok saham BMRI pada 4 Agustus 2023 sebanyak 100.000 lembar. Timothy pun menyerok saham BMRI pada harga Rp5.775. Nilai pembelian saham BMRI oleh Timothy mencapai Rp577,5 juta.
"Tujuan transaksi adalah untuk investasi," ujar Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha dalam keterbukaan informasi pada Kamis (10/8/2023).
Sementara itu, harga saham BMRI terpantau moncer. Pada perdagangan hari ini (11/8/2023), harga saham BMRI memang ditutup melemah 0,84 persen dan terparkir di level Rp5.925.
Baca Juga
Namun, dalam sepekan harga saham BMRI naik 2,6 persen. Sementara, sejak awal tahun hingga saat ini atau secara year to date (ytd), harga saham BMRI naik 19,4 persen.
BMRI juga telah mencatatkan kinerja keuangan yang moncer pada semester I/2023. Perseroan telah meraup laba bersih konsolidasi Rp25,23 triliun sepanjang paruh pertama 2023, melonjak 24,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp20,2 triliun.
Dari sisi intermediasi, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit secara konsolidasi Rp1.272,07 triliun pada semester I/2023, naik 11,8 persen yoy. Aset pun menanjak 9,98 persen yoy menjadi Rp1.963,98 triliun.
Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.430,13 triliun pada semester I/2023, naik 8,47 persen yoy.