Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Federal International Finance (FIF) kembali memborong penghargaan sebagai The Best Performance Multifinance untuk kategori aset di atas Rp10 triliun di ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2023 pada Kamis (24/8/2023).
Selain mendapatkan The Best Performance Multifinance, anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) itu juga mengantongi penghargaan sebagai The Most Efficient Multifinance untuk kategori aset perusahaan pembiayaan di atas Rp10 triliun di BIFA 2023.
Dalam laporan keuangannya, perusahaan memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1151/KMK.013/ 1989 tanggal 17 Oktober 1989 dan No. 1004/KMK.013/1990 tanggal 30 Agustus 1990 dan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989. Adapun saat ini, FIF terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.
Entitas induk langsung FIF adalah PT Astra International Tbk. (ASII) perusahaan yang berdomisili di Indonesia, yang juga merupakan pemegang saham utama perusahaan. Sementara entitas induk utama FIF adalah Jardine Matheson Holdings Limited, perusahaan yang berdomisili di Bermuda.
Pada 30 Juni 2023, perusahaan yang berkantor pusat di Menara FIF, Jalan TB Simatupang Kav.15, Cilandak, Jakarta itu memiliki 243 kantor cabang yang tersebar di Makassar, Banjarmasin, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Kediri, Jember, hingga Bandung.
Sepanjang semester I/2023, FIF membukukan laba bersih senilai Rp1,9 triliun, naik 30,19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp1,5 triliun. Peningkatan laba perusahaan didorong dari capaian penghasilan pembiayaan konsumen yang tumbuh 3,90 persen yoy menjadi Rp4,46 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya bernilai Rp4,3 triliun.
Dari sana, FIF mengantongi jumlah penghasilan senilai Rp4,93 triliun atau meningkat 12,14 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp4,4 triliun.
Selain itu, Federal International Finance juga mencatatkan efisiensi kinerja yang tercermin dari jumlah beban yang ditanggung perusahaan turun 2,04 persen yoy. Posisinya turun dari Rp2,46 triliun pada semester I/2022 menjadi Rp2,41 triliun pada periode yang sama 2023.
Salah satu penurunan jumlah beban FIF berasal dari beban usaha yang menyusut 5,03 persen yoy menjadi Rp1,17 triliun dari semula Rp1,23 triliun.
Sampai dengan akhir Juni 2023, jumlah aset FIF mencapai Rp37,28 triliun. Aset perusahaan meningkat 16,80 persen yoy apabila dibandingkan dengan perolehan semester I/2022 sebesar Rp31,92 triliun.
Adapun, jumlah liabilitas yang ditanggung senilai Rp26,85 triliun atau naik 21,96 persen yoy dari sebelumnya Rp22,02 triliun. Sementara, jumlah ekuitas FIF tumbuh 5,33 persen yoy dari Rp9,89 triliun menjadi Rp10,42 triliun.